Minggu, 16/11/2025 17:35 WIB

Bunda, Ini Tips Bikin Si Kecil Tak Tergoda Makanan Manis





Meningkatnya kasus diabetes pada anak belakangan ini membuat banyak orang tua semakin waspada.

Ilustrasi gula konsumsi (Photo: Freepik/jcomp)

Jakarta, Jurnas.com - Meningkatnya kasus diabetes pada anak belakangan ini membuat banyak orang tua semakin waspada. WHO dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat adanya tren pola makan tinggi gula yang memicu risiko lebih awal. Kondisi ini menuntut keluarga untuk lebih cermat dalam mengatur konsumsi harian si kecil.

Anak-anak memang secara alami menyukai rasa manis. Hal ini dipengaruhi oleh preferensi biologis sejak lahir, bahwa otak anak mudah membentuk ketergantungan terhadap rasa manis. Bila tidak dikendalikan, kebiasaan ini dapat bertahan hingga dewasa.

Gula berlebih dapat meningkatkan risiko obesitas dan gangguan metabolik. Konsumsi gula tambahan sebaiknya tidak lebih dari 10 persen kebutuhan energi harian anak. Namun kenyataannya, camilan dan minuman manis sangat mudah didapat di lingkungan sekitar.

Salah satu langkah penting adalah mengenalkan variasi rasa sejak dini. Orang tua disarankan mengajarkan anak menikmati rasa alami makanan seperti buah dan sayur. Dengan begitu, mereka tidak selalu mencari rasa manis yang kuat.

Membatasi paparan makanan manis di rumah menjadi cara sederhana namun efektif. Orang tua sebaiknya tidak menyimpan makanan manis di tempat yang mudah terlihat oleh anak. Sebaliknya, orang tua dapat menyediakan camilan sehat dalam jangkauan mereka.

Rutinitas sarapan sehat juga berperan besar. Anak yang sarapan cenderung tidak gampang mencari makanan manis sepanjang hari. Pilihan seperti oatmeal, buah segar, atau roti gandum dapat membantu menjaga energi lebih stabil.

Untuk mengganti camilan manis, orang tua dapat menghadirkan alternatif yang tetap menarik. Buah potong dengan yogurt tanpa gula, biskuit gandum, atau kacang-kacangan dapat menjadi pilihan. Anak tetap merasa menikmati camilan tanpa kelebihan gula.

Melibatkan anak dalam memilih menu keluarga juga dapat membantu. Proses ini membuat anak merasa dihargai sekaligus belajar tentang makanan sehat. Mereka jadi lebih antusias mencoba pilihan yang lebih bergizi.

Selain itu, orang tua dapat mengontrol uang jajan dan membimbing anak memilih apa yang sebaiknya dibeli di sekolah. Lingkungan sekolah sering menjadi sumber camilan tinggi gula. Komunikasi dengan guru pun dapat membantu.

Membiasakan minum air putih adalah langkah lain yang krusial. Banyak anak memilih minuman manis hanya karena bosan air putih. Orang tua bisa menambahkan irisan buah agar tetap menarik.

Teladan dari orang tua memiliki dampak besar. Anak cenderung meniru kebiasaan yang mereka lihat setiap hari. Karena itu, mengurangi konsumsi makanan manis harus dimulai dari para orang dewasa di rumah.

KEYWORD :

anak konsumsi gula mencegah diabetes anak pola makan sehat anak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :