Jum'at, 14/11/2025 20:35 WIB

Ini Alasan Manusia Tidak Merasakan Perputaran Rotasi Bumi





Setiap hari, Bumi berputar pada porosnya atau melakukan rotasi dengan kecepatan sekitar 1.600 km/jam di khatulistiwa.

Ilustrasi rotasi bumi (Foto: Pexels/Pixabay)

Jakarta, Jurnas.com - Setiap hari, Bumi berputar pada porosnya dengan kecepatan sekitar 1.600 km/jam di khatulistiwa. Meski demikian, manusia tidak merasa bergoyang, terlempar, atau merasakan sensasi berputar seperti menaiki wahana permainan. Mengapa?

Salah satu penjelasannya adalah karena rotasi Bumi bersifat konstan dan stabil. Sistem sensorik manusia, terutama telinga bagian dalam yang mendeteksi perubahan gerakan, lebih sensitif terhadap percepatan dan perlambatan, bukan gerakan konstan yang tidak berubah.

Karena kecepatan rotasi Bumi tidak mengalami perubahan drastis, tubuh kita tidak mendapatkan sinyal bahwa ada gerakan yang harus direspons. Ini seperti saat kita berada di mobil atau pesawat yang melaju mulus tanpa guncangan.

Selain itu, atmosfer bergerak bersama Bumi. Angin, awan, hingga tekanan udara ikut terseret oleh rotasi ini. Dengan demikian, manusia tidak merasakan hembusan luar biasa atau tekanan kuat akibat kecepatan putaran Bumi.

Gravitasi juga memainkan peran penting. Gaya tarik Bumi jauh lebih kuat daripada gaya sentrifugal akibat rotasi. Akibatnya, tubuh manusia tetap menempel ke permukaan dan tidak terlempar keluar.

Rotasi yang sangat besar ini juga tidak terasa karena ukurannya yang masif. Semakin besar objek yang berputar, semakin sulit bagi makhluk di atasnya untuk merasakan gerakan tersebut, kecuali bila ada percepatan besar.

Ilmuwan fisika membandingkan ini dengan berdiri di atas wahana raksasa dengan lintasan yang ekstrem panjang dan kecepatan konstan. Tubuh tidak akan merasakan putaran karena jarak rotasinya terlalu besar untuk dikenali oleh sistem sensorik manusia.

Sistem saraf manusia juga berevolusi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan Bumi yang selalu bergerak. Selama jutaan tahun, rotasi Bumi bukanlah ancaman, sehingga tubuh tidak mengembangkan sensitivitas untuk mendeteksinya.

Karena itu, meskipun Bumi berputar sangat cepat, bagi kita rasanya seperti tidak bergerak sama sekali. Semua benda di sekitar kita, pepohonan, bangunan, gunung, bergerak bersama dalam sistem yang sama, membuat gerakan ini tidak memiliki referensi visual yang bisa kita sadari.

Inilah sebabnya ketika melihat langit, kita merasa Matahari dan bintanglah yang bergerak, padahal Bumi yang berputar. Ilusi optik tersebut muncul karena otak kita menganggap diri kita diam dan lingkungan yang bergerak.

Secara sederhana, ketidakmampuan merasakan rotasi Bumi adalah kombinasi faktor sensorik, gravitasi, dan skala alam yang sangat besar. Ini adalah salah satu contoh bagaimana manusia beradaptasi dengan fisika alam semesta.

KEYWORD :

rotasi bumi bumi berputar fisika bumi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :