Rabu, 12/11/2025 19:21 WIB

Viral Pendakwah Cium Anak Perempuan, Menag: Kami Tidak Menoleransi...





Kementerian Agama (Kemenag) tidak menoleransi segala bentuk kekerasan dan pelecehan, baik fisik, verbal, maupun seksual

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar saat memberikan respons terkait video yang viral tentang tindakan pemuka agama mencium anak perempuan di beberapa momen dakwah (Foto: Kemenag)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Agama (Kemenag) tidak menoleransi segala bentuk kekerasan dan pelecehan, baik fisik, verbal, maupun seksual.

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan penegasan itu merespons video yang viral tentang tindakan pemuka agama mencium anak perempuan di beberapa momen dakwah. Respons itu disampaikan Menag di Shangri La Hotel, Jakarta, Rabu (12/11/2025).

“Kami tidak menoleransi sedikit pun tindakan yang mencederai martabat kemanusiaan. Saya tidak hanya sebagai Menteri Agama, tapi sebagai seorang manusia juga menyatakan semua yang bertentangan dengan moralitas itu harus menjadi musuh bersama", kata Menag.

Ia menekankan bahwa lembaga pendidikan harus menjadi ruang aman dan bermartabat bagi seluruh peserta didik. "Lembaga pendidikan agama harus menjadi tempat paling aman bagi anak-anak kita untuk belajar, harus menjadi contoh masyarakat yang ideal,” ujar Menag.

Menag juga menjelaskan bahwa Kemenag sudah memperkuat regulasi dan mekanisme peembinaan di satuan pendidikan keagamaan, yang akan mengawasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pondok pesantren dan mengeliminasi pernyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

“Ini akan menjadi concern kami, terutama masalah terkait pondok pesantren ya. Kami sudah membentuk satuan pembinaan Pondok Pesantren, yang mana pimpinan pondok pesantren berkolaborasi untuk mengawasi dan mengeliminasi penyimpangan apapun yang terjadi di pondok pesantren,” tegas Menag.

Sebelumnya, hal senada disampaikan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafii saat merespons unggahan viral tersebut. “Kita sepakat dengan publik, bahwa itu tidak pantas!,” kata Wamenag di Gedung Parlemen DPR/MPR RI, Senayan, Selasa (11/11/2025). 

Romo Syafii menjelaskan bahwa Kemenag telah memiliki pedoman tegas mengenai lingkungan ramah anak di madrasah dan pesantren melalui Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam.

"Tadi juga ada disimpulkan (dalam rapat-red), ada surat keputusan dari Dirjen Pendis tentang madrasah dan pesantren ramah anak yang intinya agar anak-anak madrasah, anak-anak pesantren mendapatkan pemenuhan haknya sebagai peserta didik dan jauh dari tindak kekerasan yang tidak seharusnya mereka terima," kata Wamenag Romo Syafii.

"Tentu saja kasus-kasus itu mungkin tetap ada ya, tapi kita tadi sepakat agar ke depan pengawasannya lebih ditingkatkan agar peristiwa itu bisa hindari," sambungnya.

Menanggapi pertanyaan mengenai kemungkinan pemanggilan atau penelusuran terhadap pihak terkait, Romo Syafii menegaskan bahwa pengawasan dan penertiban merupakan bagian dari langkah Kemenag untuk memastikan keteladanan dalam ruang publik keagamaan.

“Tadi kan sudah kita sampaikan, pengawasan itu termasuk itu, supaya tidak terulang. Bahkan terhadap yang bersangkutan memang harus ada upaya mengembalikan kepada posisinya, jika tidak mengulangi perbuatan-perbuatannya,” katanya.

Diketahui, belakangan ini beredar sejumlah unggahan berupa cuplikan video dan kolase foto yang menampilkan pendakwah muda Muhammad Elham Yahya Al Maliki atau biasa disapa Gus Elham mencium anak perempuan di beberapa momen dakwah. Gus Elham pun meminta maaf atas perbuatan itu.

KEYWORD :

Menteri Agama Nasaruddin Umar Pendakwah Viral Tindak Pelecehan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :