Rabu, 12/11/2025 16:26 WIB

Hari Ayah 12 November, Ini Sejarah dan Maknanya





Hari Ayah di Indonesia diperingati setiap 12 November, pengingat untuk mengekspresikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada sosok ayah

Ilustrasi peringatan Hari Ayah (Foto: Vitolda Klein/Unsplash)

Jakarta, Jurnas.com - Hari Ayah di Indonesia diperingati setiap 12 November. Momen ini menjadi pengingat untuk mengekspresikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada sosok ayah atas perannya dalam keluarga dan masyarakat.

Hari Ayah bertujuan memperkuat peran ayah sebagai teladan dalam membentuk karakter anak dan menjaga keharmonisan keluarga. Perayaan ini juga menegaskan pentingnya peran ayah yang sejajar dengan ibu dalam mendidik dan menanamkan nilai moral di rumah.

Gagasan lahirnya Hari Ayah Nasional berasal dari Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP), sebuah komunitas lintas budaya dan agama yang berpusat di Kota Surakarta. Ide itu muncul ketika PPIP menggelar peringatan Hari Ibu pada 2014, di mana sejumlah peserta mempertanyakan mengapa tidak ada hari khusus bagi ayah.

Pertanyaan sederhana itu kemudian ditindaklanjuti dengan audiensi PPIP bersama DPRD Kota Surakarta. Setelah melalui kajian, ditetapkanlah tanggal 12 November sebagai Hari Ayah Nasional dengan deklarasi resmi pertama pada 2006 di Kota Solo.

Deklarasi tersebut membawa semboyan “Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya” yang kemudian dikirimkan kepada Presiden serta bupati di seluruh Indonesia. Dari Solo, semangat itu menyebar ke berbagai daerah dan menjadikan Hari Ayah sebagai agenda tahunan untuk menghormati peran ayah di tengah keluarga.

Meski tak sepopuler Hari Ibu, peringatan ini memiliki makna yang tak kalah dalam. Ia menjadi refleksi akan cinta tanpa pamrih, tanggung jawab, dan pengorbanan seorang ayah yang kerap diwujudkan dalam tindakan, bukan kata.

Hari Ayah juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk menumbuhkan budaya apresiasi terhadap sosok ayah. Sebab, ayah bukan hanya pencari nafkah, melainkan pendidik dan pelindung yang membentuk fondasi ketangguhan keluarga.

Cara merayakannya pun tak perlu megah. Ucapan sederhana, makan malam bersama, atau waktu luang untuk berbincang sudah cukup berarti bagi seorang ayah yang lebih sering memberi daripada meminta.

Di era digital, peringatan Hari Ayah 2025 masuk Google Doodle. Peringatan ini juga ramai di media sosial dengan unggahan seperti kisah inspiratif tentang sosok ayah. Namun di balik setiap unggahan, tersimpan pesan yang sama: kasih seorang ayah mungkin jarang terdengar, tapi selalu terasa.

Hari Ayah 2025 menjadi ruang kecil untuk menundukkan kepala sejenak, mengingat peran ayah yang selalu hadir dalam kehidupan kita. Sebab dari keteguhan dan cintanya, keluarga Indonesia belajar tentang makna ketulusan yang sebenarnya. (*)

KEYWORD :

Hari Ayah 12 November Sejarah hari ayah Makna hari ayah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :