Cimol, jajanan khas Jawa Barat yang ditaburi bumbu pedas (Foto: Perpustakaan Digital Budaya Indonesia)
Jakarta, Jurnas.com - Pecinta makanan pedas sering dicap nekat karena suka menantang diri dengan level pedas ekstrem. Tapi di balik rasa terbakar di lidah, ternyata ada sejumlah manfaat positif yang bisa kamu dapatkan.
Pertama, cabai mengandung capsaicin, zat alami yang bisa membantu meningkatkan metabolisme. Artinya, tubuhmu sedikit lebih efisien membakar kalori setelah menyantap makanan pedas.
Kedua, makanan pedas bisa melancarkan sirkulasi darah. Sensasi hangat itu bukan halusinasi—itu efek fisiologis yang membantu tubuh menjaga suhu dan aliran darah tetap stabil.
Ketiga, rasa pedas juga bisa memicu pelepasan endorfin, hormon yang menimbulkan rasa bahagia. Tak heran, banyak orang merasa lega setelah makan sambal meski sebelumnya stres.
Keempat, makanan pedas biasanya kaya rempah seperti bawang, kunyit, atau jahe, semuanya mengandung antioksidan dan senyawa antiinflamasi alami yang baik bagi tubuh.
Kelima, hobi makan pedas membuat kamu lebih berani mencoba rasa dan pengalaman baru. Dalam konteks sosial, ini sering jadi bahan seru saat makan bersama teman.
Namun, tentu ada batasnya. Jika kamu punya maag atau gangguan lambung, sebaiknya hindari konsumsi berlebihan. Pedas bukan musuh, tapi teman yang perlu dikenali dengan bijak.
Jadi, jika kamu penggemar pedas, tak perlu khawatir. Nikmati sensasinya secukupnya, karena selain memanjakan lidah, makanan pedas juga bisa memberi manfaat yang tak terduga bagi tubuh dan mood.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
makanan pedas arti capsaicin manfaat cabai gaya hidup sehat makanan anti stres
