Senin, 10/11/2025 09:06 WIB

Asal Usul Nama Purwokerto, Kenapa Mirip dengan Purwakarta?





Purwokerto, Jawa Tengah, terkenal sebagai pintu gerbang menuju Dieng dan Kawah Sikidang, memiliki nama yang terdengar sangat mirip dengan Purwakarta, Jawa Barat

Ilustrasi - Purwokerto (Foto: Nusantara Insitute)

Jakarta, Jurnas.com - Purwokerto, Jawa Tengah, terkenal sebagai pintu gerbang menuju Dieng dan Kawah Sikidang, memiliki nama yang terdengar sangat mirip dengan Purwakarta, Jawa Barat. Tapi apakah keduanya punya kaitan sejarah? Lantas, bagaimana sebenarnya asal-usul penamaan tersebut?

Dalam tulisan ilmiah disebutkan bahwa kata Purwokerto terbentuk dari gabungan “Purwo” dan “Kerta” atau “Kerto”. “Purwo” dalam bahasa Jawa kuno bermakna permulaan atau yang terdahulu, sedangkan “Kerta/Kerto” memiliki makna berkembang, sejahtera, atau ‘yang dikerjakan’.

Ada dua versi utama mengenai asal nama Purwokerto. Pertama, nama tersebut dikaitkan dengan peninggalan batu ‘Mbah Karta’ di Arcawinangun yang diyakini bagian dari reruntuhan candi atau bangunan kuno. Versi kedua menyebut bahwa nama ini menggabungkan dua kerajaan kuno yaitu Purwacarita (di tepi sungai Serayu) dan ibu kota kadipaten Pasir yakni Kertawibawa. 

Salah satu penemu menyebut bahwa penulisan “Purwokerto” (dengan “o” dan “-kerto”) dipilih sebagai bentuk upaya pembeda dengan wilayah di Jawa Barat yang memiliki nama yang sangat mirip, yakni Purwakarta. Dalam dialek masyarakat Banyumas bagian selatan, nama Purwakerta juga disebut sebagai “Puraketa”, “Praketa”, atau “Prakerta”. 

Sementara itu di Jawa Barat, Purwakarta mendapat nama dari gabungan “Purwa” (permulaan) dan “Karta” (hidup/ramai), sehingga memiliki arti kurang lebih “awal yang hidup/ramai”. Berdasarkan catatan resmi, wilayah ini resmi dinamakan Purwakarta pada 20 Juli 1831 setelah pemindahan ibu kota kabupaten Karawang ke wilayah Sindangkasih, yang kemudian berganti nama. 

Kemiripan antara ‘Purwokerto’ dan ‘Purwakarta’ bukanlah kebetulan semata. Keduanya memakai unsur “Purwa/Purwo” dan “Kerta/Karta/Kerta” yang berasal dari akar yang sama (bahasa Jawa kuno atau bahasa Melayu-Jawa) dengan makna awal, permulaan, kesejahteraan. Namun, penulisan dan pengucapan berubah sesuai dialek, sejarah administratif, dan kebijakan kolonial. 

Purwokerto awalnya merupakan bagian dari wilayah kadipaten dan pemerintahan kolonial sebelum akhirnya berkembang menjadi pusat kabupaten Banyumas. Pada masa kolonial Belanda tata ruang kota mengalami perubahan signifikan. Adanya kombinasi fungsi pemerintahan, perdagangan, hingga pendidikan menjadikan Purwokerto berkembang pesat. 

Sama seperti Purwokerto, Purwakarta juga melalui proses administratif panjang, mulai dari wilayah bawah kabupaten Karawang, hingga resmi berdiri sebagai kabupaten mandiri pada 1968. Maka, meskipun nama mereka mirip, latar sejarah, budaya, dan konteks pembangunan sangat berbeda.

Secara geografis dan budaya, Purwokerto dan Purwakarta memiliki banyak perbedaan yaitu Purwakarta menggunakan bahasa Sunda, berada di Jawa Barat dengan lingkungan industri yang kuat, sedangkan Purwokerto menggunakan bahasa Jawa Banyumasan, berada di Jawa Tengah bagian barat daya dan lebih dikenal dengan pendidikan serta pariwisata. 

Pada akhirnya, kemiripan nama antara Purwokerto dan Purwakarta menjadi pintu masuk untuk memahami bagaimana identitas sebuah tempat dibentuk oleh bahasa, sejarah, migrasi administratif, dan kebutuhan masyarakat untuk membedakan dirinya. Nama bukan sekadar label, melainkan warisan yang menyimpan cerita. (Zakiyah Nuri Syalwana/Mag)

KEYWORD :

Asal Usul Kota Purwokerto Sejarah Purwokerto Kota Purwakarta




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :