Senin, 10/11/2025 03:15 WIB

Mentrans Pastikan Beasiswa Patriot Diluncurkan Awal Januari 2026





Beasiswa Patriot Diluncurkan Awal Januari 2026, Mentrans: Untuk Wujudkan Kawasan Inovatif

Menteri Transmigrasi (Mentrans) M. Iftitah Sulaiman Suryanagara bahas peluncuran Beasiswa Patriot di depan sejumlah guru besar dari berbagai perguruan tinggi dan Tim Ekspedisi Patriot Kawasan Transmigrasi Barelang di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (Foto: Tim Kementrans)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Transmigrasi (Mentrans) M. Iftitah Sulaiman Suryanagara memastikan Beasiswa Patriot akan diluncurkan pada awal Januari 2026, dengan menggandeng tujuh perguruan tinggi nasional, dan perguruan tinggi di luar negeri seperti Technical University of Munich (TUM), Jerman dan Stanford University, AS.

Mentrans menyampaikan hal itu di depan sejumlah guru besar dari berbagai perguruan tinggi dan Tim Ekspedisi Patriot Kawasan Transmigrasi Barelang di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (6/11).

"5 Januari (2026) nanti (peluncuran Beasiswa Patriot) saya buka. Nanti ada kelas reguler, ada kelas khusus. Nah, peserta kelas khusus itu nanti akan mengikuti pelatihan Komponen Cadangan (Komcad)," kata Menteri Iftitah dalam keterangannya.

Peserta dengan kemampuan akademik tinggi juga berpeluang melanjutkan studi S3 di kampus terbaik dunia, seperti MIT (Massachusetts Institute of Technology), Harvard, Oxford, dan Cambridge.

“Sehingga nanti kita akan proyeksikan kalau dia tetap diunggul terus, kita akan proyeksikan setelah lulus, kita akan kasih beasiswa S3 ke MIT. Terus kemudian ke Stanford, ke Harvard, ke Oxford, ke Cambridge. Pokoknya ini akan menjadi SDM unggul Indonesia,” tegas Menteri Iftitah.

Mahasiswa penerima beasiswa akan menjalani matrikulasi satu bulan di kampus utama, kemudian 18 bulan pendidikan lapangan di kawasan transmigrasi, serta enam bulan hingga satu tahun pengabdian masyarakat.

“Jadi kalau yang di ITB (Institut Teknologi Bandung) ya tetap di Bandung dulu 1 bulan baru kesini 18 bulan baru nanti ada pengabdian masyarakatnya. Ada pengabdian masyarakatnya 6 bulan sampai 1 tahun. Sedang di godok, yang lebih tepat 6 bulan atau 1 tahun,” kata Menteri Iftitah.

Selain kuliah, peserta juga akan dibimbing oleh tiga pamong: pembina ilmu, keterampilan, dan sikap. Pembinaan karakter dilakukan bekerja sama dengan TNI agar lulusan Beasiswa Patriot punya mental tangguh dan etos juang tinggi.

“Satu pamong untuk knowledge (pengetahuan). Pamong kedua untuk skill (kemampuan). Pamong ketiga untuk attitude (sikap). Dua pamong yang knowledge dan skill itu nanti dari kampus, kampus utama. Kemudian untuk yang attitude nanti dari TNI. Jadi nanti supaya terkonek juga. Jadi nanti punya kakak asuh. Jadi punya kakak asuh tentara nanti. Mayor-mayor kita akan bawa ke sini. Nanti untuk melatih karakter,” ucap Menteri Iftitah.

Menteri Iftitah mengajak seluruh peserta Tim Ekspedisi Patriot (TEP) dan akademisi untuk mempercepat langkah dan memperkuat kolaborasi dalam menuntaskan berbagai program pengembangan kawasan transmigrasi yang sedang berjalan.

“Ini waktunya tinggal sedikit lagi, menuju ke minggu pertama minggu kedua Desember. Agak lari bukan hanya soal pendataannya, tapi kontribusi untuk bagaimana membuat kawasan ini mungkin menjadi jauh lebih baik lagi dan ada semacam gairah. InsyaAllah nanti mudah-mudahan ikatan kita juga solid akan banyak lagi nanti ruang-ruang kontribusi untuk memanjukan bangsa dan negara,” tutup Menteri Iftitah.

KEYWORD :

Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanegara Beasiswa Patriot




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :