Ilustrasi - orang minum air putih (Foto: DewiKu)
Jakarta, Jurnas.com - Asam urat masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami masyarakat, terutama di usia produktif.
Gaya hidup yang tidak seimbang, kurang aktivitas, serta pola makan tinggi purin menjadi faktor utama pemicunya. Namun, ada satu kebiasaan sederhana yang sering diabaikan padahal sangat berpengaruh terhadap kadar asam urat dalam tubuh, yakni minum air putih yang cukup.
Air memiliki peran penting dalam membantu tubuh membuang kelebihan asam urat melalui urin. Ketika asupan cairan harian kurang, kadar asam urat dapat meningkat dan menumpuk di persendian, menyebabkan nyeri, bengkak, dan peradangan. Karena itu, menjaga hidrasi yang cukup menjadi langkah sederhana namun efektif untuk mencegah kekambuhan.
5 Penyakit yang Bisa Bikin Mata Menguning
Menurut sumber yang dikutip dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kebutuhan cairan harian orang dewasa rata-rata berkisar antara 2 hingga 2,5 liter per hari, atau setara dengan 8–10 gelas air.
Namun, bagi penderita asam urat, jumlah ini bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh dan tingkat aktivitas harian. Tujuannya adalah agar produksi urin tetap optimal dan ginjal dapat membuang zat sisa metabolisme, termasuk asam urat, dengan lebih efisien.
Ahli gizi klinis menjelaskan bahwa minum air tidak hanya sekadar untuk melepas dahaga. Asupan cairan yang cukup membantu menjaga volume darah, mendukung fungsi ginjal, serta mempercepat proses detoksifikasi.
Idealnya, warna urin bisa menjadi indikator sederhana: semakin jernih warna urin, semakin baik tingkat hidrasi tubuh.
Selain memperbanyak air putih, penderita asam urat juga disarankan untuk menghindari minuman tinggi gula seperti soda atau minuman berenergi, karena dapat memperburuk kadar asam urat. Begitu pula dengan alkohol, terutama bir, yang diketahui meningkatkan produksi purin di dalam tubuh.
Waktu minum juga perlu diperhatikan. Membagi konsumsi air sepanjang hari — mulai dari setelah bangun tidur, sebelum makan, hingga menjelang tidur, membantu tubuh mempertahankan keseimbangan cairan tanpa membebani ginjal secara tiba-tiba.
Jika seseorang memiliki riwayat asam urat tinggi atau pernah mengalami serangan gout, dokter biasanya menyarankan untuk mengonsumsi air lebih dari dua liter per hari, terutama pada cuaca panas atau saat aktivitas fisik meningkat. Hal ini karena tubuh kehilangan cairan melalui keringat, sehingga perlu diganti agar kadar asam urat tidak naik.
Pada akhirnya, menjaga asupan cairan bukan hanya tentang memenuhi angka liter harian, tetapi juga memahami kebutuhan tubuh sendiri. Dengan cukup air, sistem metabolisme bekerja lebih baik, ginjal lebih sehat, dan risiko penumpukan asam urat dapat ditekan.
Jadi, jangan tunggu haus untuk minum. Tubuh yang terhidrasi dengan baik bukan hanya terasa segar, tetapi juga lebih terlindungi dari ancaman nyeri akibat asam urat.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Asam Urat Minum Air Tips Kesehatan Air Putih Ahli gizi



























