Penampalan aurora di kutub Bumo (Foto: Thomas Lipke/Unsplash)
Jakarta, Jurnas.com - Jika kamu pernah melihat langit di wilayah kutub, mungkin pernah menyaksikan tarian cahaya berwarna hijau, ungu, dan merah muda. Fenomena ini disebut aurora, dan ia adalah salah satu keajaiban paling memesona di Bumi.
Aurora terjadi ketika partikel bermuatan dari Matahari terutama elektron dan proton memasuki atmosfer Bumi melalui kutub utara dan selatan. Partikel ini bertabrakan dengan gas di atmosfer, memancarkan cahaya berwarna-warni yang menari di langit malam.
Menurut NASA, aurora muncul di ketinggian antara 100 hingga 400 kilometer di atas permukaan Bumi. Warna yang muncul tergantung pada jenis gas yang disinari:. Oksigen memancarkan warna hijau dan merah, sedangkan nitrogen menghasilkan biru atau ungu.
Fenomena ini terjadi karena Bumi memiliki medan magnetik yang kuat. Medan itu mengarahkan partikel surya ke kutub, sehingga aurora biasanya hanya terlihat di daerah seperti Norwegia, Alaska, Kanada, Finlandia, dan Antartika.
Ketika aktivitas Matahari meningkat, misalnya saat terjadi badai geomagnetik, aurora bisa muncul lebih terang bahkan hingga ke wilayah lintang sedang. Ini sebabnya aurora terkadang bisa dilihat dari negara seperti Skotlandia atau Rusia.
Selain indah, aurora juga bermanfaat bagi ilmu pengetahuan. Dari pola aurora, ilmuwan dapat mengetahui kekuatan badai matahari, yang penting untuk melindungi satelit dan jaringan listrik di Bumi.
Di masa depan, peneliti berharap bisa memprediksi kemunculan aurora seakurat ramalan cuaca. Dengan begitu, wisatawan dapat merencanakan perjalanan khusus untuk berburu aurora di waktu terbaik.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
aurora adalah aurora borealis aurora australis fenomena alam cahaya kutub medan magnet bumi



























