Ilustrasi pekerja burnout akibat pekerjaan (Foto: Nubelson Fernandes/Unsplash)
Jakarta, Jurnas.com - Di tengah dunia yang serba cepat dan kompetitif, semakin banyak orang justru memilih hidup santai. Mereka menolak budaya kerja sampai `burnout`, dan menggantinya dengan keseimbangan hidup yang lebih manusiawi. Tren ini dikenal sebagai slow living.
Dulu, orang bangga jika sibuk. Kini, sibuk justru dianggap tidak sehat. Banyak yang mulai menyadari bahwa ambisi berlebihan bisa membuat stres dan kehilangan makna hidup. Akibatnya, mereka memilih menurunkan tempo dan fokus menikmati hari-hari sederhana.
Alasan pertama adalah kesehatan mental. Tekanan untuk sukses di usia muda sering kali membuat orang kelelahan. Hidup santai memberi ruang untuk bernapas, memulihkan diri, dan menghargai waktu luang tanpa rasa bersalah.
Selain itu, pandemi juga punya pengaruh besar. Ketika semua aktivitas berhenti mendadak, banyak orang tersadar bahwa hidup bukan hanya soal target. Ketenangan, keluarga, dan waktu istirahat ternyata jauh lebih berharga.
Media sosial turut berperan. Banyak influencer kini mempromosikan gaya hidup slow living, berkebun, membaca, minum kopi pagi, tanpa terburu-buru. Gaya hidup ini dianggap lebih jujur dan dekat dengan kebahagiaan sejati.
Hidup santai juga bukan berarti malas. Justru, banyak yang merasa lebih produktif karena tidak terbebani ambisi yang membuat stres. Mereka bekerja dengan ritme yang sesuai dan tahu kapan harus berhenti.
Bagi sebagian orang, menjadi ambisius tidak lagi identik dengan sukses. Hidup tenang dan punya cukup waktu untuk diri sendiri kini menjadi simbol kesejahteraan baru.
Banyak generasi muda yang memilih pekerjaan fleksibel, tinggal di desa, atau membangun bisnis kecil yang sesuai passion mereka. Mereka ingin hidup yang lebih bermakna, bukan sekadar kaya secara materi.
Tren ini juga menandai pergeseran nilai sosial, dari mengejar pencapaian besar menuju menghargai keseharian kecil. Hidup santai dianggap cara baru untuk mencapai kebahagiaan yang lebih stabil dan tulus.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
hidup santai slow living alasan hidup tanpa ambisi generasi muda burnout


























