Kamis, 06/11/2025 22:14 WIB

Komedi Horor di Film Pesugihan Sate Gagak, Cerminan Isu Sosial





Film layar lebar berjudul Pesugihan Sate Gagak sukses mencuri perhatian penonton. Kok bisa?

Film layar lebar berjudul Pesugihan Sate Gagak. (Foto: Jurnas/Ira).

Jakarta, Jurnas.com- Film layar lebar berjudul Pesugihan Sate Gagak sukses mencuri perhatian penonton saat penayangan perdananya di Jakarta Film Week 2025. Film yang disutradarai Eti Cesar dan Dono Pradana, serta ditulis oleh Nugra Agung, tidak hanya hadir sebagai tontonan komedi horor. Film ini juga bisa menjadi cerminan isu-isu sosial yang banyak terjadi di zaman sekarang.

Cerita mengenai praktik pesugihan sering kali identik dengan nuansa horor yang mencekam dan kebutuhan tumbal manusia. Namun, di film ini, tema berat tersebut dikemas dengan balutan komedi horor super ringan yang justru menjadi obat penghilang stres bagi para penonton.

Film ini juga menampilkan beragam aktor yang siap menghidupkan cerita penuh humor dan misteri ini. Tidak hanya menghibur, film ini juga mengajak penonton untuk merenungkan kembali tentang konsekuensi dari setiap pilihan hidup.
Pesugihan Sate Gagak siap menggelitik perut dan menyajikan sensasi tawa bercampur tegang saat tayang di bioskop mulai 13 November 2025 mendatang.

“Berakting komedi sudah biasa saya lakukan di film-film sebelumnya, tapi berakting komedi sekaligus horor sambil telanjang, sepertinya cuma akan terjadi di film ini,” kata Ardit Erwandha, pemeran Anto di Jakarta, Rabu (10/6).

Yono Bakrie menilai kesempatan menjadi pemeran utama adalah hal yang sangat berharga. Ia sebelumnya lebih dikenal lewat peran-peran kecil, baik sebagai cameo maupun pendukung. Namun kali ini, ia mendapat ruang lebih luas untuk menunjukkan kemampuannya.

“Nyari duit susah itu memang benar adanya. Sebelum merantau ke Jakarta, saya pernah mengalami berbagai kesulitan ekonomi dan harus membantu orang tua agar bisa bertahan hidup. Kedekatan saya dengan cerita ini sangat membantu saya dalam mendalami karakter Dimas,” ungkapnya.

Benedictus Siregar menambahkan, proyek ini terasa begitu istimewa karena memberinya kesempatan untuk menjelajahi sisi lain dari kemampuan beraktingnya. Biasanya ia dikenal lewat peran-peran komedi ringan, namun kali ini ia ditantang untuk menampilkan lapisan emosi yang lebih dalam.

“Meskipun unsur komedinya cukup kuat dan saya juga banyak bertemu dengan para komika, di film ini ternyata saya harus menampilkan adegan drama sesuatu yang jarang saya lakukan sebelumnya. Itu yang membuat Pesugihan Sate Gagak jadi salah satu proyek yang paling spesial sepanjang karir berakting saya,” jelasnya.

“Untuk proyek ini, sebelumnya kami memang berawal dari penulisnya, Mas Agung. Kita ketemu, dan ada sebuah ide yang disampaikan,” pungkas Fauzan Nurdin. 

KEYWORD :

Komedi Horor Pesugihan Sate Gagak Isu Sosial




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :