Kamis, 06/11/2025 18:36 WIB

DPR Dorong Penguatan Teknologi Pengolahan Logam Tanah Jarang di Dalam Neger





Di China itu, mereka sudah punya alat sederhana yang bisa langsung memisahkan logam begitu masuk. Efisiensinya tinggi sekali.

Anggota Komisi XII DPR RI, Jalal Abdul Nasir. (Foto: Humas Fraksi PKS)

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi XII DPR RI, Jalal Abdul Nasir, mendorong agar Indonesia memperkuat kemampuan teknologi pengolahan logam tanah jarang (LTJ) secara mandiri sebelum melangkah lebih jauh pada tahap komersialisasi atau kerja sama strategis lintas lembaga.

Pernyataan tersebut diutarakannya dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi XII DPR RI bersama Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) dan Ikatan Alumni Teknik Geologi ITB, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/11).

“Kita semua tahu Presiden sudah memimpin langkah awal untuk fokus pada LTJ ini. Karena itu, saya mendorong teman-teman geologi agar memperkuat dulu penguasaan teknologi sederhana yang bisa mengolah LTJ,” ujar Jalal.

Politikus PKS ini menilai, sebelum DPR dan pemerintah berkoordinasi dengan berbagai lembaga seperti Kementerian ESDM, Kementerian Pertahanan, maupun lembaga riset nasional, penting bagi kalangan akademisi dan peneliti untuk menyiapkan teknologi praktis yang bisa langsung diterapkan.

Jalal juga menyoroti praktik di Tiongkok, yang telah mampu mengolah logam tanah jarang menggunakan teknologi sederhana dengan tingkat efisiensi tinggi.

“Di China itu, mereka sudah punya alat sederhana yang bisa langsung memisahkan logam begitu masuk. Efisiensinya tinggi sekali,” katanya.

Ia berharap ada dukungan dana riset, baik dari BUMN maupun sektor swasta, untuk mempercepat pengembangan teknologi pengolahan LTJ di dalam negeri.

Dengan begitu, Indonesia tidak hanya menjadi pemasok bahan mentah, tetapi juga mampu memproduksi sendiri bahan strategis yang bernilai tambah tinggi.

“Kalau teknologi praktisnya sudah siap, saatnya nanti ketika Presiden membutuhkan untuk keperluan strategis nasional, semua pihak sudah siap,” tegas Jalal.

Menurut dia, kesiapan teknologi di tingkat riset dan manufaktur akan memudahkan DPR dalam mengoordinasikan langkah kebijakan lintas kementerian.

“Kami di DPR tentu akan berperan dalam mengoordinasikan lembaga-lembaga terkait agar semua bisa bergerak dengan arah yang sama,” pungkasnya.

 

 

 

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi XII Jalal Abdul Nasir logam tanah jarang Politikus PKS




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :