Kamis, 06/11/2025 00:58 WIB

Jangan Sembarang Ucap Sumpah dan Umbar Janji, Simak Konsekuensinya





Dalam Islam, setiap kata yang keluar dari lisan membawa tanggung jawab atau konsekuensi, terutama ketika menyangkut sumpah dan janji

Ilustrasi foto bersumpah

Jakarta, Jurnas.com - Ucapan adalah cermin kepribadian. Dalam Islam, setiap kata yang keluar dari lisan membawa tanggung jawab atau konsekuensi, terutama ketika menyangkut sumpah dan janji.

Umat Muslim diingatkan untuk tidak mudah bersumpah atau berjanji sembarangan, apalagi melibatkan nama Allah Swt hanya demi meyakinkan orang lain. Dalam Islam, sumpah (qasam) merupakan bentuk pengagungan terhadap nama Allah Swt yang tidak boleh diucapkan tanpa alasan kuat.

Dalam QS. Al-Ma’idah: 89, Allah berfirman, Artinya: “Dan peliharalah sumpah-sumpahmu.”

Ayat ini mengingatkan bahwa setiap sumpah harus dijaga, karena menyebut nama Allah Swt berarti melibatkan-Nya sebagai saksi atas ucapan kita. Sumpah palsu atau sumpah yang diucapkan tanpa niat tulus bisa menyeret pelakunya ke dalam dosa besar.

Rasulullah SAW pun memberikan peringatan keras: “Sumpah palsu yang dilakukan untuk mengambil harta orang lain dengan cara batil akan mendatangkan kemurkaan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat lain, disebutkan bahwa sumpah palsu termasuk dalam dosa besar yang dapat menghancurkan amal kebaikan seseorang. Ini menunjukkan betapa berat konsekuensinya ketika nama Allah Swt dijadikan alat untuk menipu atau mencari keuntungan duniawi.

Islam juga memberikan jalan keluar bagi sumpah yang tidak ditepati atau melanggar sumpah, yakni dengan membayar kafarat (denda). Allah berfirman dalam QS. Al-Ma’idah ayat 89:

“Kafarat sumpah itu ialah memberi makan sepuluh orang miskin dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi mereka pakaian, atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak mampu, maka ia berpuasa selama tiga hari.”

Ayat ini mengingatkan bahwa setiap sumpah memiliki tanggung jawab moral dan spiritual yang tidak bisa dianggap remeh.

Para ulama mengingatkan, sumpah seharusnya hanya diucapkan dalam perkara penting dan dengan niat yang benar. Mengumbar janji tanpa komitmen sama saja dengan menabur benih kebohongan. Dalam pandangan Islam, kejujuran dalam ucapan mencerminkan kebersihan hati dan tingkat ketakwaan seseorang.

Pesan utamanya sederhana: sebelum mengucapkan sumpah atau janji, pikirkan kesanggupan serta dampak atau konsekuensinya, baik di dunia maupun di akhirat. Karena sekali terucap, setiap kata akan dimintai pertanggungjawaban. (*)

Wallahu`alam

KEYWORD :

Info Keislaman Janji kepada Allah Dosa sumpah palsu Pentingnya kejujuran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :