Ilustrasi nyamuk (Foto: Pexels/Egor Kamelev)
Jakarta, Jurnas.com - Selama ini nyamuk dikenal sebagai penghisap darah yang dapat menularkan penyakit berbahaya, tetapi tidak semua jenis nyamuk melakukan itu. Faktanya, nyamuk jantan kini tidak menggigit manusia karena perubahan fungsi biologis dan strategi alami yang menjaga keseimbangan ekosistem.
Berbeda dengan nyamuk betina yang membutuhkan darah untuk memproduksi telur, nyamuk jantan hanya memerlukan nektar bunga dan cairan manis tumbuhan sebagai sumber energi hidup. Mereka tidak memiliki kebutuhan biologis terhadap protein atau zat besi dari darah, sehingga evolusi membentuk perilaku yang sepenuhnya berbeda.
Perbedaan ini juga terlihat dari struktur fisik. Nyamuk jantan memiliki probosis yang pendek dan lembut, gigitannya tidak mampu menembus kulit manusia. Sementara nyamuk betina dilengkapi alat pengisap yang tajam dan kuat, memungkinkan mereka menghisap darah untuk mendukung proses reproduksi.
Kenapa Hanya Nyamuk Betina yang Mengisap Darah?
Namun alasan kenapa nyamuk jantan kini tidak menggigit manusia tak hanya soal anatomi. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sistem sensorik dan penciuman mereka telah berevolusi untuk mengenali aroma bunga, bukan bau tubuh manusia. Reseptor penciuman yang mendeteksi karbon dioksida dan panas tubuh hanya aktif pada nyamuk betina.
Temuan ini mengubah pemahaman ilmuwan tentang perilaku nyamuk. Dengan semakin berkembangnya peta genetik seperti Mosquito Cell Atlas, para peneliti kini memahami bahwa perbedaan antara nyamuk jantan dan betina terjadi hingga tingkat sel, termasuk cara otak memproses sinyal dari lingkungan.
Dalam konteks pengendalian penyakit, fakta bahwa nyamuk jantan tidak menggigit manusia membuka peluang besar bagi teknologi ramah lingkungan. Para ilmuwan mulai melepas nyamuk jantan steril atau nyamuk jantan mandul untuk menghambat perkembangbiakan nyamuk betina tanpa menggunakan insektisida kimia.
Pendekatan ini menjadikan nyamuk jantan yang mandul sekutu manusia dalam memerangi penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria, hingga Zika. Mereka bisa dijadikan alat alami untuk menekan penyebaran virus yang mematikan dari nyamuk betina. (*)
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Nyamuk Jantan Nyamuk Betina Penghisap darah



















