Mahasiswa sains di Kampus Scarborough Universitas Toronto menghadiri konvokasi di Toronto, Ontario, Kanada, 10 Juni 2022. REUTERS
TORONTO - Data pemerintah menunjukkan bahwa tindakan keras Kanada terhadap mahasiswa internasional telah memukul pelamar dari India dengan sangat keras. Negara yang dulunya merupakan tujuan favorit kini kehilangan daya tariknya bagi mahasiswa India.
Kanada menurunkan jumlah izin mahasiswa internasional yang dikeluarkannya untuk tahun kedua berturut-turut pada awal 2025 sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengurangi jumlah migran sementara dan mengatasi penipuan terkait visa pelajar.
Sekitar 74% permohonan izin belajar warga India di institusi pasca-sekolah menengah Kanada pada bulan Agustus - bulan terakhir yang tersedia - ditolak, dibandingkan dengan sekitar 32% pada Agustus 2023, menurut data departemen imigrasi yang diberikan kepada Reuters.
Sebaliknya, sekitar 40% permohonan izin belajar secara keseluruhan di setiap bulan tersebut ditolak. Sekitar 24% izin belajar warga Tiongkok pada bulan Agustus 2025 ditolak. Jumlah pendaftar dari India juga menurun dari 20.900 pada Agustus 2023—ketika jumlah pendaftar India hanya seperempat dari total pendaftar—menjadi 4.515 pada Agustus 2025.
India telah menjadi sumber utama mahasiswa internasional Kanada selama dekade terakhir. Pada bulan Agustus, India juga mencatat tingkat penolakan izin belajar tertinggi di antara negara mana pun dengan lebih dari 1.000 pendaftar yang disetujui.
Lonjakan penolakan calon mahasiswa terjadi di tengah upaya Kanada dan India untuk memperbaiki hubungan setelah lebih dari setahun bersitegang. Mantan Perdana Menteri Justin Trudeau menuduh pemerintah India terlibat dalam pembunuhan seorang warga Kanada di Surrey, British Columbia, pada tahun 2023. India telah berulang kali membantah tuduhan tersebut.
UPAYA UNTUK MENANGGULANG PENIPUAN
Pada tahun 2023, otoritas Kanada menemukan hampir 1.550 permohonan izin belajar yang terkait dengan surat penerimaan palsu, yang sebagian besar berasal dari India, ungkap departemen imigrasi Kanada kepada Reuters melalui email.
Tahun lalu, sistem verifikasi yang ditingkatkan mendeteksi lebih dari 14.000 surat penerimaan yang berpotensi palsu dari semua pelamar, ungkapnya.
Kanada telah menerapkan verifikasi yang ditingkatkan untuk mahasiswa internasional dan telah meningkatkan persyaratan keuangan bagi pelamar, ujar juru bicara departemen imigrasi.
Kedutaan Besar India di Ottawa mengatakan penolakan permohonan izin belajar dari mahasiswa di India telah menjadi perhatian mereka, tetapi penerbitan izin belajar merupakan hak prerogatif Kanada.
"Namun, kami ingin menekankan bahwa beberapa mahasiswa dengan kualitas terbaik yang tersedia di dunia berasal dari India, dan institusi-institusi Kanada di masa lalu telah sangat diuntungkan oleh bakat dan keunggulan akademik para mahasiswa ini," kata kedutaan dalam sebuah pernyataan.
Menteri Luar Negeri Kanada, Anita Anand, mengatakan kepada Reuters dalam kunjungannya ke India pada bulan Oktober bahwa pemerintah Kanada prihatin dengan integritas sistem imigrasinya, tetapi ingin tetap menerima mahasiswa India di Kanada.
PENURUNAN JUMLAH PENDAFTARAN WARGA INDIA
Orang-orang yang bekerja dengan calon mahasiswa internasional mengatakan bahwa mereka melihat tingkat pemeriksaan pelamar yang lebih ketat.
Michael Pietrocarlo dari Border Pass, yang membantu orang-orang mengajukan visa Kanada, mengatakan bahwa perusahaannya mempersiapkan pelamar untuk menunjukkan kelayakan mereka lebih dari sekadar persyaratan tertulis.
Ia mengatakan, misalnya, ketika mahasiswa harus menunjukkan bahwa mereka memiliki cukup dana untuk menghidupi diri sendiri, "tidak cukup hanya dengan mengatakan, `Ini beberapa laporan bank.` Mereka mungkin harus bekerja lebih keras dan mengatakan, `Ini asal uangnya.`"
Universitas Waterloo, rumah bagi sekolah teknik terbesar di Kanada, telah mengalami penurunan dua pertiga jumlah mahasiswa dari India yang memasuki program sarjana dan pascasarjana selama tiga hingga empat tahun terakhir. Ian VanderBurgh, wakil presiden asosiasi manajemen pendaftaran strategis, mengatakan penurunan tersebut sebagian besar disebabkan oleh pembatasan visa pelajar asing oleh pemerintah dan telah mengubah komposisi mahasiswa.
"Kami bangga menjadi universitas internasional," ujarnya.
Universitas Regina dan Universitas Saskatchewan juga melaporkan penurunan jumlah mahasiswa India yang terdaftar.
Ketika Jaspreet Singh, pendiri Asosiasi Mahasiswa Sikh Internasional, datang ke Kanada dari India pada tahun 2015 untuk belajar teknik mesin, ia teringat poster pemerintah yang mengimbau para pendatang baru untuk "Belajar, bekerja, dan belajar tetaplah di negara ini. Sikap itu telah memburuk," katanya.
Singh tidak terkejut dengan tingkat penolakan yang lebih tinggi bagi pemohon izin belajar India, dan mengatakan ia tahu penipuan merupakan hal yang mengkhawatirkan.
Namun, karena semakin sulitnya mendapatkan izin tinggal tetap atau pekerjaan di Kanada, ia mengatakan beberapa dari mereka yang baru-baru ini ditolak tampaknya tidak keberatan: "Mereka senang mereka tidak datang."
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
India Kanada Visa Pelajar Ditolak Khawatir Penipuan





















