Selasa, 04/11/2025 20:53 WIB

Waspada DBD di Musim Hujan, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya





Setiap kali musim hujan tiba, kasus demam berdarah dengue (DBD) cenderung meningkat.

Ilustrasi nyamuk menggigit kulit manusia (Foto: National Institute of Allergy and Infectious Diseases/Unsplash)

Jakarta, Jurnas.com - Setiap kali musim hujan tiba, kasus demam berdarah dengue (DBD) cenderung meningkat. Hal ini karena nyamuk Aedes aegypti sebagai pembawa virus dengue semakin mudah berkembang biak di genangan air.

Lazim diketahui bahwa tren kenaikan kasus DBD sering terjadi pada periode curah hujan tinggi. Warga pun diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menjaga kebersihan lingkungan.

Gejala awal DBD sering kali mirip flu, seperti demam tinggi mendadak, sakit kepala, dan nyeri otot. Namun, perbedaannya terletak pada munculnya bintik merah dan penurunan trombosit.

Jika tidak ditangani segera, DBD bisa berkembang menjadi fase kritis dengan risiko perdarahan serius dan syok.

Langkah pencegahan paling efektif adalah menjaga agar nyamuk tidak memiliki tempat berkembang biak. Tutup rapat wadah air, buang sampah yang bisa menampung air hujan, dan rutin menguras bak mandi.

Selain itu, gunakan lotion antinyamuk dan pakaian panjang saat berada di luar rumah, terutama pada pagi dan sore hari—waktu aktif nyamuk menggigit.

Beberapa daerah juga rutin melakukan fogging, namun langkah ini hanya efektif jika dibarengi dengan kebersihan lingkungan. Bagi anak-anak dan lansia yang daya tahannya lebih rendah, segera periksa ke dokter bila demam tinggi tidak turun setelah tiga hari.

DBD bisa dicegah bila masyarakat kompak menjalankan gerakan 3M: Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang.

KEYWORD :

demam berdarah DBD musim hujan gejala DBD pencegahan nyamuk




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :