Kamis, 25/12/2025 02:49 WIB

Efek Segar usai Musim Hujan, Cek Fakta Ilmiahnya





Banyak orang merasa udara jadi lebih segar setelah hujan turun. Aroma khas tanah basah dan hembusan angin dingin seolah membawa ketenangan.

Wisatawan di Kota Tua saat musim hujan (Foto: Kompas)

Jakarta, Jurnas.com - Banyak orang merasa udara jadi lebih segar setelah hujan turun. Aroma khas tanah basah dan hembusan angin dingin seolah membawa ketenangan.

Fenomena ini dikenal dengan istilah petrichor, atau bau khas yang muncul setelah hujan membasahi tanah kering. Bau ini berasal dari minyak alami yang dihasilkan tumbuhan dan dilepaskan ke udara saat hujan turun.

Selain itu, saat hujan deras, tetesan air berinteraksi dengan debu, polutan, dan partikel di udara, lalu menjatuhkannya ke tanah. Proses ini membuat udara menjadi lebih bersih.

Para peneliti menemukan bahwa butiran hujan yang jatuh bisa memerangkap partikel polusi di atmosfer. Karena itulah udara setelah hujan terasa lebih segar dan mudah dihirup.

Suhu udara juga cenderung menurun karena penguapan dan pendinginan alami di atmosfer. Efek ini menciptakan sensasi nyaman dan sejuk di permukaan bumi.

Hujan juga meningkatkan kadar ion negatif di udara. Ion ini dipercaya dapat membantu memperbaiki suasana hati dan meningkatkan konsentrasi.

Tak heran jika banyak orang merasa lebih rileks setelah hujan turun, karena tubuh merespons udara segar dengan peningkatan hormon endorfin.

Namun, di kota besar yang padat polusi, efek penyegaran ini kadang tidak bertahan lama. Setelah hujan berhenti, kendaraan dan aktivitas industri bisa kembali meningkatkan kadar polutan.

Meski begitu, hujan tetap berperan penting dalam menjaga kualitas udara dan menstabilkan suhu lingkungan.

Jadi, aroma segar dan rasa nyaman setelah hujan bukan sekadar sugesti, melainkan hasil nyata dari proses kimia dan fisika di alam.

KEYWORD :

udara segar setelah hujan arti petrichor penyebab udara bersih ion negatif udara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :