Selasa, 04/11/2025 01:22 WIB

Perfeksionis di Tempat Kerja, Benarkah Bakal Hambat Karier?





Perfeksionisme membuat seseorang sulit merasa puas dengan hasil kerja sendiri.

Ilustrasi pekerja perfeksionis (Foto: Alif Ramadhasuma/Unsplash)

Jakarta, Jurnas.com - Dalam dunia kerja, menjadi pekerja teliti dan berstandar tinggi sering dianggap kelebihan. Namun, jika dorongan untuk selalu sempurna terlalu kuat, hal itu justru bisa jadi penghambat karier tanpa disadari.

Perfeksionisme membuat seseorang sulit merasa puas dengan hasil kerja sendiri. Meskipun sudah baik, selalu ada perasaan kurang yang membuat mereka terus menunda penyelesaian tugas. Akibatnya, produktivitas menurun dan stres meningkat.

Psikolog menyebut perfeksionisme sebagai jebakan mental yang membuat seseorang takut gagal. Mereka lebih fokus pada kemungkinan kesalahan ketimbang pada proses belajar dan perbaikan. Ini bisa menghambat pertumbuhan profesional.

Sikap perfeksionis juga dapat memicu prokrastinasi terselubung. Karena takut hasilnya tidak sempurna, seseorang jadi menunda memulai pekerjaan. Padahal, kemajuan kecil lebih berharga daripada menunggu momen sempurna yang tak pernah datang.

Dalam konteks tim, perfeksionisme berlebihan bisa menimbulkan masalah komunikasi. Rekan kerja mungkin merasa tidak dipercaya, atau suasana kerja menjadi tegang karena standar yang terlalu tinggi.

Untuk mengatasinya, penting belajar membedakan antara `baik` dan `sempurna`. Tidak semua pekerjaan membutuhkan hasil luar biasa. Kadang, cukup menyelesaikan dengan baik dan tepat waktu sudah jadi prestasi tersendiri.

Menetapkan batas waktu realistis juga membantu mencegah perfeksionisme. Saat ada tenggat, kamu terdorong untuk menuntaskan pekerjaan tanpa terlalu lama terjebak di detail kecil yang tidak terlalu penting.

Selain itu, cobalah menghargai proses, bukan hanya hasil. Dengan fokus pada kemajuan, kamu belajar bahwa kesalahan adalah bagian alami dari pertumbuhan profesional.

Jika perfeksionisme sudah membuat stres atau rasa takut berlebih, berbicara dengan mentor atau konselor bisa membantu membuka perspektif baru. Dukungan dari orang lain dapat menenangkan pikiran yang terlalu kritis terhadap diri sendiri.

Karier yang berkembang bukan soal menjadi sempurna, tapi tentang terus belajar dan beradaptasi. Kadang, melepaskan sedikit kendali justru membuka ruang bagi kreativitas dan kemajuan yang lebih besar.

KEYWORD :

apa arti perfeksionisme karier profesional cara mengatasi stres kerja




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :