Ilustrasi ghosting (Foto: Doknet/Solopos)
Jakarta, Jurnas.com - Dunia percintaan kini punya bahasa baru. Istilah seperti ghosting, orbiting, hingga benching sering muncul di media sosial. Tapi apa sebenarnya arti di balik kata-kata ini?
Ghosting adalah ketika seseorang tiba-tiba menghilang tanpa penjelasan. Pesan tidak dibalas, panggilan diabaikan, dan kamu dibiarkan bertanya-tanya sendiri. Ini jadi cara modern untuk mengakhiri hubungan tanpa tanggung jawab.
Sementara orbiting terjadi ketika seseorang berhenti berinteraksi langsung, tapi masih mengitari hidupmu lewat like, story view, atau komentar di media sosial. Seolah mereka ingin tetap ada, tapi tidak benar-benar hadir.
Ada juga istilah benching, yaitu ketika seseorang menempatkanmu di `bangku cadangan`. Mereka tidak menjalin hubungan serius, tapi tetap menjaga kontak agar kamu tidak benar-benar pergi.
Fenomena-fenomena ini lahir dari budaya digital yang serba cepat. Hubungan jadi seperti permainan notifikasi—mudah datang, mudah pergi.
Bagi korban, efeknya bisa berat. Rasa ditinggalkan tanpa penjelasan sering memicu overthinking dan menurunkan kepercayaan diri.
Namun, memahami istilah-istilah ini bisa membantu kamu mengenali pola toxic lebih cepat. Jangan biarkan seseorang mempermainkan emosimu lewat layar.
Cara terbaik menghadapi perilaku ini adalah dengan menetapkan batas. Jika seseorang tidak menghargaimu dengan komunikasi yang jujur, kamu berhak menutup pintu.
Percintaan modern boleh berubah, tapi nilai dasar seperti kejujuran dan empati tetap abadi. Teknologi hanya alat, bukan alasan untuk menghilang tanpa kata.
KEYWORD :Arti Ghosting Benching dan Orbiting Istilah Percintaan
























