Kiper Manchester United, Senne Lammens (Foto: X/manchesterunited)
London, Jurnas.com - Kiper muda Manchester United, Senne Lammens, menegaskan bahwa dirinya tidak ingin dibandingkan dengan legenda klub Peter Schmeichel, meski mendapat pujian besar dari suporter usai tampil gemilang pada debutnya di Liga Inggris.
“Saya bukan Schmeichel dalam penyamaran. Saya hanya Senne Lammens yang berusaha membantu tim,” ujar kiper berusia 23 tahun itu, dikutip dari ESPN, Sabtu.
Dalam pertandingan kontra Sunderland pada 4 Oktober lalu, yang berakhir dengan kemenangan 2-0, Lammens sukses mencatatkan clean sheet pertama Manchester United musim ini.
Aksinya yang memukau membuat para penggemar di Old Trafford menyanyikan chant, “Are you Schmeichel in disguise?” sebagai bentuk kekaguman.
“Itu pujian yang luar biasa, tapi saya harus realistis. Dia adalah salah satu penjaga gawang terbaik sepanjang masa,” katanya.
Calon Bintang Baru Muncul di Latihan Setan Merah
Lammens direkrut dari Royal Antwerp pada penutupan bursa transfer musim panas 2024. Ia sempat menjadi cadangan dalam tiga laga awal sebelum akhirnya mendapat kesempatan tampil di bawah asuhan pelatih Ruben Amorim.
Beberapa penggemar sempat mempertanyakan keputusan Amorim yang mencadangkan Lammens. Namun sang kiper menilai pelatih telah membuat keputusan tepat dengan memberinya waktu untuk beradaptasi.
“Tidak ada rencana khusus sebelumnya, hanya siapa yang terbaik yang akan bermain. Tapi di awal saya sempat kesulitan di latihan, dan pelatih memberi saya waktu untuk beradaptasi,” ujarnya.
Selama masa adaptasi itu, posisi penjaga gawang utama sempat diisi oleh Altay Bayindir, yang tampil dalam kemenangan atas Chelsea serta dua kekalahan melawan Manchester City dan Brentford. Debut Lammens kemudian menjadi titik balik performa United, yang kini meraih tiga kemenangan beruntun.
Lammens turut memuji dukungan dari dua bek senior, Harry Maguire dan Matthijs de Ligt, yang membantunya memahami tanggung jawab besar sebagai kiper utama Setan Merah.
“Mereka mengatakan saya tidak perlu menjadi kiper yang paling spektakuler, cukup hadir di momen penting dan memberi kepercayaan diri kepada tim,” ungkapnya.
Penjaga gawang asal Belgia itu menilai bahwa komunikasi merupakan faktor utama dalam menjaga soliditas lini belakang.
“Salah satu poin penting bagi kiper adalah membantu pertahanan lewat komunikasi. Saya bisa tetap tenang, tapi juga bisa keras bila situasi menuntut,” katanya.
Meski kerap dibandingkan dengan nama-nama besar seperti Schmeichel, Edwin van der Sar, dan David de Gea, Lammens menyadari kariernya masih panjang.
“Saya ingin punya karier panjang di sini. Mungkin di akhir nanti, saya bisa masuk dalam percakapan dengan mereka. Itu akan menjadi sesuatu yang sangat indah," tuturnya. (ANT)
KEYWORD :Manchester United Senne Lammens Peter Schmeichel Ruben Amorim
























