Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemkomdigi Bonifasius Wahyu Pudjianto. (FOTO: Website Komdigi)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Komunikasi dan Digital menjalin kerja sama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di daerah untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) digital yang mampu mengelola infrastruktur di wilayah pelaksanaan program Kampung Internet.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemkomdigi Bonifasius Wahyu Pudjianto mengatakan SDM lokal dapat diberdayakan untuk memastikan keberlanjutan infrastruktur digital yang telah dibangun pemerintah di Kampung Internet.
“Setelah ada infrastruktur, tentu dibutuhkan maintenance (pemeliharaan). Tidak mungkin semua pemeliharaan (dilakukan) dari jarak jauh. Oleh karena itu, di kampung atau daerah tersebut harus ada teman-teman yang bisa mengawasi, menjaga, dan mengoperasikannya,” ujar Bonifasius di Kantor Kemkomdigi, Jakarta, Kamis, 30 Oktober 2025.
Kemkomdigi akan menggandeng SMK di daerah yang memiliki jurusan terkait teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai pusat talenta digital lokal sehingga masyarakat sekitar mampu melakukan pemeliharaan dasar dan pemecahan masalah terhadap infrastruktur digital di desa-desa.
Selain melibatkan SMK, Kemkomdigi juga akan memperkuat literasi digital masyarakat desa melalui Pandu Digital, yaitu relawan yang berperan sebagai pendamping masyarakat dalam mengenalkan pemanfaatan teknologi secara produktif, aman, dan beretika.
“Pandu digital menjadi kepanjangan tangan kami untuk mendampingi masyarakat. Semoga ini mempercepat tidak hanya adopsi teknologi, tetapi, juga dampaknya bagi masyarakat,” ujar Bonifasius.
Kemkomdigi meresmikan program Kampung Internet pada September 2025 sebagai bagian dari bantuan akses internet pita lebar tetap (fixed broadband) yang ditujukan untuk membuka keterhubungan digital hingga pelosok desa.
Menkomdigi Meutya Hafid saat peresmian Kampung Internet di Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin, 29 September 2025, mengatakan pada 2025 akan ada 20 desa dengan 1.194 titik akses internet yang dibantu pemerintah, dan khusus Sumatera Utara mendapat alokasi 307 titik.
Selain penyediaan akses, pemerintah juga menyiapkan pelatihan teknis bagi masyarakat, termasuk menggandeng SMK di daerah sebagai pusat keunggulan bidang jaringan fiber optik.
"Kami dorong tenaga lokal untuk bisa merawat jaringan sehingga tidak selalu bergantung pada teknisi dari luar daerah," kata Meutya.
KEYWORD :Kementerian Komunikasi dan Digital Kampung Internet Bonifasius Wahyu Pudjianto














