Jum'at, 31/10/2025 05:03 WIB

Split Bill di Kencan Pertama, Wajar atau Tidak?





Fenomena split bill atau bayar masing-masing sedang jadi perdebatan hangat di kalangan anak muda.

Ilustrasi kencan pertama (Foto: Jonathan J Castellon/Unsplash)

Jakarta, Jurnas.com - Fenomena split bill atau bayar masing-masing sedang jadi perdebatan hangat di kalangan anak muda. Banyak yang menilai ini simbol kesetaraan, namun ada pula yang berada di sisi sebaliknya.

Lalu, bagaimana sebaiknya bersikap, terutama saat kencan pertama?

Konteks pertemuan jadi kuncinya. Jika dua orang sama-sama sepakat bertemu untuk saling mengenal tanpa ekspektasi lebih, membayar masing-masing adalah hal wajar.

Namun, jika salah satu pihak yang mengajak secara khusus, ada baiknya ia yang menanggung biayanya.

Bagi sebagian orang, split bill dianggap cara modern untuk menghindari salah paham. Tidak ada yang merasa “berutang budi”, dan hubungan pun bisa berjalan setara.

Tapi di sisi lain, sebagian masih menganggap tradisi membayar adalah bentuk perhatian dan kesopanan.

Psikolog sosial menyebutkan, persepsi tentang uang di pertemuan pertama bisa memengaruhi kesan jangka panjang. Jika seseorang terlalu memaksakan split bill, bisa terlihat kaku atau perhitungan. Sebaliknya, jika menolak terlalu keras, bisa dianggap tidak mandiri.

Perlu diingat, inti dari pertemuan pertama bukan soal siapa yang bayar, tapi bagaimana kamu bersikap. Keramahan, empati, dan rasa hormat jauh lebih berharga daripada selembar struk kafe.

Jadi, tak ada jawaban mutlak benar atau salah. Yang penting adalah niat baik dan kenyamanan bersama. Jika pertemuan berjalan hangat, siapapun yang membayar, keduanya sudah sama-sama untung.

KEYWORD :

Fenomena Split Bill Bayar Masing-Masing Kencan Pertama




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :