Menteri Transmigrasi (Mentrans) M. Iftitah Sulaiman Suryanagara memberikan penghormatan atas pengabdian almarhum Bimo, hadiri acara wisuda IPB University, di Graha Widya Wisuda, Kampus IPB University, Bogor, Jawa Barat, Rabu (Foto: Tim Kementrans)
Bogor, Jurnas.com - Semangat pengabdian almarhum Anggit Bima Wicaksana, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) University yang gugur saat menjalankan misi pemetaan potensi ekonomi di Kawasan Transmigrasi Bomberay, Tomage, Fakfak, Papua Barat, menjadi sorotan dalam acara wisuda IPB University, di Graha Widya Wisuda, Kampus IPB University, Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/10).
Dalam acara tersebut, Menteri Transmigrasi (Mentrans) M. Iftitah Sulaiman Suryanagara turut hadir untuk memberikan penghormatan atas pengabdian almarhum Bimo (sapaannya) yang memilih mengabdikan ilmunya di Tanah Papua. Mentrans pun teringat sosok Insinyur Kasim Harifin yang memiliki semangat serupa dengan almarhum Bimo.
"Selama ini kami di Kementerian Transmigrasi selalu mencari sosok seperti almarhum Insinyur Kasim Harifin, mahasiswa IPB yang meneruskan KKN (Kuliah Kerja Nyata)-nya di Maluku selama 15 tahun hingga akhirnya dipaksa pulang untuk diwisuda. Kali ini IPB kembali melahirkan sosok seperti itu, almarhum Anggit Bima Wicaksana Sarjana Pertanian, mahasiswa IPB yang memilih turun ke Tanah Papua to lead the future, mengabdikan ilmunya untuk rakyat dan menolak hidup nyaman di Jakarta karena menurut Bapak Presiden Papua adalah future of Indonesia," kata Menteri Iftitah.
"Ia (Bimo) gugur dalam tugas di Kawasan Transmigrasi Bomberay, Fak Fak, Papua Barat Papua Barat, gugur sebagai patriot muda Indonesia. Hari ini meski Bima telah tiada, semangatnya tidak padam, hidup di setiap tatapan para wisudawan dan wisudawati," sambung Mentrans.
Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, menjelaskan almarhum Bimo memberikan gelar sarjana anumerta sebagai bentuk penghormatan atas dedikasinya.
"Beliau memilih untuk bekerja di ruang sunyi, jauh dari tepuk tangan. Bekerja untuk memberikan manfaat, untuk menjadi sebaik-baiknya manusia. Beliau bekerja untuk kepentingan bangsa, karena berusaha untuk membangun masyarakat," kata Prof. Arif Satria dalam kesempatan yang sama.
Selain itu, Prof. Arif mengungkapkan rasa terima kasih kepada Menteri Transmigrasi yang langsung turun tangan mengevakuasi jenazah almarhum Bimo dari kawasan transmigrasi langsung ke rumah duka.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri. Bapak Menteri, begitu mendengar Saudara Anggit berpulang ke rahmatullah, beliau langsung terbang dari Jakarta untuk mengevakuasi langsung oleh beliau sendiri. Kemudian tiba berangkat malam, tiba dini hari ini, kemudian mengangkut jenazah, kemudian membawa jenazah langsung ke rumah duka di Bintaro, semua itu dilakukan oleh beliau sendiri," tutur Prof. Arif.
"Tapi yang lebih mengharukan dan lebih membanggakan adalah bahwa Bapak Menteri berkenaan memberikan penghargaan untuk Anggit Bima Wicaksana sebagai pejuang patriot transmigrasi. Terima kasih Bapak Menteri atas apresiasi, tentu kami sangat bangga dengan kiprah Saudara Anggit dan semoga semangatnya terus berkembang, diteruskan oleh kawan-kawan yang saat ini sedang berjuang menjadi material Transmigrasi," sambung Rektor IPB University.
Dalam kesempatan tersebut, Mentrans mengajak para lulusan IPB untuk membawa ilmu dan pengabdiannya ke kawasan transmigrasi yang kini sedang bertransformasi.
"Kepada segenap wisudawan dan wisudawati IPB University, saya ingin menyampaikan lapangan pengabdian sedang menanti di seluruh kawasan transmigrasi yang hari ini kami transformasikan sebagai urbanisasi terencana yakni pusat kota sekaligus pusat ekonomi yang baru. Tempat di mana ilmu bukan sekadar teori tapi menjadi kekuatan yang mendukungkan harapan, bawalah ilmu kalian menebak manfaat seluas-luasnya," kata Mentrans.
Upacara wisuda tersebut menjadi momen haru bagi sivitas akademika IPB dan keluarga besar almarhum. Semangat pengabdian Anggit Bima Wicaksana diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus membangun negeri dengan ilmu, keberanian, dan kerendahan hati.
KEYWORD :Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanegara Anggit Bima Wicaksana Sarjana Anumerta IPB


















