Rabu, 29/10/2025 20:04 WIB

KPK Imbau Masyarakat Sampaikan Data Dugaan Korupsi Whoosh





KPK tetap mengimbau masyarakat untuk menyampaikan data atau informasi terkait dugaan korupsi seputar kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo memberikan keterangan di Gedung Merah Putih KPK.

Jakarta, Jurnas.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetap mengimbau masyarakat untuk menyampaikan data atau informasi terkait dugaan korupsi seputar kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.

"KPK juga terus mengimbau kepada masyarakat, siapa pun yang memiliki informasi ataupun data yang terkait dengan hal tersebut, untuk bisa menyampaikan kepada KPK," ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih, Jakarta, Senin, 27 Oktober 2025.

Budi mengatakan setiap informasi ataupun data yang masuk bisa menjadi pengayaan tim penyelidik untuk menelusuri dan mengungkap dugaan korupsi.

KPK tidak menunggu informasi dari masyarakat saja. Tim penyelidik sudah mengklarifikasi sejumlah pihak terkait dugaan korupsi ini.

Namun, KPK tidak bisa membuka identitas pihak terkait tersebut karena prosesnya masih dalam tahap penyelidikan yang bersifat tertutup dan rahasia

"Jadi memang ini masih terus berprogres dalam proses penyelidikan. Secara umum tentu tim terus melakukan pencarian, keterangan-keterangan yang dibutuhkan untuk membantu dalam mengungkap perkara ini," kata dia.

KPK memastikan tidak ada kendala yang dihadapi. Hanya saja, KPK tidak bisa memberi informasi secara detail dan meminta publik untuk memberi kesempatan tim penyelidik bekerja.

"Sejauh ini tidak ada kendala, jadi memang penyelidikan masih terus berprogres. Kita berikan ruang dan kita berikan waktu pada proses penegakan hukum yang sedang berjalan di KPK ini supaya proses-prosesnya bisa betul-betul firm untuk menemukan dalam pencarian terkait dengan informasi ataupun keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh tim," tandasnya.

Untuk diketahui, KPK membuka penyelidikan terkait Whoosh yang dibangun di era Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu sejak awal tahun 2025.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengungkapkan adanya dugaan penggelembungan anggaran atau mark up di proyek ini melalui kanal YouTube pribadinya.

Mahfud menyebut, biaya per kilometer kereta Whoosh di Indonesia mencapai 52 juta dollar AS, atau jauh lebih tinggi dari perhitungan di China yang hanya sekitar 17-18 juta dollar AS.

“Naik tiga kali lipat, ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana?" kata Mahfud dalam kanal YouTubenya pada 14 Oktober 2025 lalu.

“Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini," ujarnya.

Mahfud menegaskan dirinya siap memberikan keterangan jika memang diminta oleh KPK. Akan tetapi, dia menolak jika diminta membuat laporan ke KPK.

KEYWORD :

KPK Usut Korupsi Whoosh Kereta Cepat Whoosh Mahfud MD




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :