Kamis, 30/10/2025 00:58 WIB

DPR Minta Pemerintah Diversifikasi Produk dan Negara Tujuan Ekspor





Ekspor Indonesia justru tumbuh pesat ke negara-negara kecil dan nontradisional, terutama di wilayah Eropa mikro, Pasifik, dan Afrika

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Halim. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim mendorong upaya diversifikasi produk dan negara tujuan ekspor Indonesia guna mengurangi ketergantungan kepada pasar tertentu.

Chusnunia mengatakan berdasarkan data setahun pemerintahan Presiden Prabowo ekspor Indonesia justru tumbuh pesat ke negara-negara kecil dan nontradisional, terutama di wilayah Eropa mikro, Pasifik, dan Afrika.

Berdasarkan data yang dia miliki dari Satudata Kemendag untuk periode Oktober 2024-Oktober 2025, Indonesia mencetak total ekspor Indonesia mencapai US$257,65 juta per Oktober 2025.

“Data ini menunjukkan strategi ekspor Indonesia yang mulai bergeser dari ketergantungan terhadap negara besar seperti China dan Amerika Serikat menuju diversifikasi pasar dan produk,” kata Chusnunia, Rabu (29/10/2025).

Capaian ini dinilai Chusnunia sangat penting karena dapat menjaga kinerja ekspor nasional sekaligus memastikan keberlangsungan lapangan kerja.

Capaian ini, lanjut dia, juga dapat memperkuat daya saing Indonesia di tengah dinamika global yang cepat berubah. Terlebih Indonesia yang sudah menjadi anggota tetap BRICS tentu menjadi peluang untuk memperluas pasar ekspor ke negara-negara emerging economy.

Politisi yang akrab disapa Nunik ini mengatakan dalam situasi seperti ini, lndonesia tidak boleh kehilangan momentum untuk terus menumbuhkan kegiatan ekspornya demi menjaga neraca perdagangan tetap stabil.

“Disisi lain para pelaku usaha Indonesia kini terlihat mulai menjangkau ceruk pasar yang memiliki potensi tinggi di sektor tertentu,Industri dalam negeri harus lebih inovatif dan efisien,”tambahnya

Karenanya, Nanik mendorong pemerintah untuk terus mendukung kegiatan ekspor dengan
mengurangi hambatan-hambatan struktural agar semakin banyak investasi masuk.

Pemerintah juga dinilai perlu memberikan perhatian pada sektor-sektor padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja seperti garmen, alas kaki, furnitur, dan sektor perikanan.

“Pemerintah perlu memberikan insentif bagi industri strategis agar kita bisa bersaing secara global, terlepas dari kebijakan negara lain, lewat dukungan kebijakan yang tepat kita optimis arah baru perdagangan Indonesia bisa semakin kokoh di bawah pemerintahan Prabowo,” pungkasnya.(ant)

 

KEYWORD :

Warta DPR Chusnunia Chalim Diversifikasi Produk




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :