Rabu, 29/10/2025 17:28 WIB

Mendikdasmen Soroti Maraknya Gen Z Gunakan Bahasa "Jaksel"





Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu`ti menyoroti maraknya penggunaan istilah bahasa asing dalam percakapan generasi muda saat ini.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu`ti (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu`ti menyoroti maraknya penggunaan istilah bahasa asing dalam percakapan generasi muda saat ini.

Campuran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang dikenal dengan sebutan bahasa `Jaksel` atau xenomania ini menurut Menteri Mu`ti sebagai tantangan di tengah upaya menjaga kedaulatan bahasa Indonesia.

"Generasi bangsa kita banyak yang masih terjebak dalam fenomena xenomania, kesukaan berlebihan terhadap segala sesuatu yang asing atau berasal dari luar negeri," kata Menteri Mu`ti dalam kegiatan Puncak Bulan Bahasa dan Sastra di Jakarta pada Selasa (28/10) malam.

"Alih-alih menggunakan kosa kata dalam bahasa Indonesia, banyak dari kita yang merasa lebih bangga menggunakan kosa kata dalam bahasa asing," dia menambahkan.

Tantangan lainnya juga datang dari maraknya ujaran kebecian yang tersebar di dunia maya, dan belum meratanya tingkat literasi anak-anak Indonesia, sehingga menjadi pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan bersama.

"Sebagai mendikdasmen, saya menegaskan komitmen kami untuk terus meningkatkan penggunaan bahasa indonesia dalam pendidikan," ujar Mendikdasmen.

Mendikdasmen mengatakan, bahasa Indonesia hadir bukan hanya sekadar sebagai alat komunikasi, melainkan manifestasi kedaulatan Indonesia sebagai bangsa yang merdeka.

Perayaan Puncak Bulan Bahasa dan Sastra yang bertepatan dengan momentum Sumpah Pemuda 28 Oktober juga menandai komitmen Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikdasmen terhadap pengembangan, pembinaan, dan perlindungan bahasa dan sastra sejak 1980 silam.

"Salah satu isi naskah Sumpah Pemuda ialah `Kami putra dan putri indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa indonesia`. Artinya, mengutamakan bahasa Indonesia disamping melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa asing," kata Menteri Mu`ti.

Sementara itu, Kepala Badan Bahasa Kemdikdasmen, Hafidz Muksin, mengatakan bahwa Puncak Bulan Bahasa dan Sastra diisi dengan pemberian Penghargaan Adibahasa, Penghargaan Sastra Kemdikdasmen, dan Apresiasi Giat UKBI Adaptif.

Selain itu, diisi pula dengan pengumuman hasil lomba, aneka festival, dan pementasan dari para warga negara asing yang bertutur kreatif dengan menggunakan bahasa Indonesia.

"Diharapkan inni menjadi gerakan bersama yang menjadi landasan penting untuk memastikan bahwa bahasa Indonesia terus berdaulat sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara serta sastra Indonesia berkembang sebagai penopang peradaban bangsa," ujar Hafidz.

KEYWORD :

Bahasa Jaksel Fenomena Xenomania Bahasa Asing Pergaulan Menteri Abdul Mu`ti




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :