Ilustrasi lavender marriage yang sedang viral di media sosial (Foto: Andrew Itaga/Unsplash)
Jakarta, Jurnas.com - Di balik gemerlap pernikahan modern, muncul fenomena yang kini banyak dibicarakan, yakni lavender marriage. Istilah ini merujuk pada pernikahan antara laki-laki dan perempuan, namun bukan karena cinta, melainkan demi alasan sosial, reputasi, atau citra publik.
Fenomena ini bukan hal baru. Lavender marriage sudah dikenal sejak era Hollywood 1920-an, ketika para aktor dan aktris menikah demi menutupi orientasi pribadi agar tetap diterima masyarakat. Kini, bentuknya lebih kompleks dan sering terjadi dalam berbagai lapisan sosial.
Secara sederhana, lavender marriage adalah pernikahan `penyelamat citra`, karena pasangan hidup bersama hanya untuk terlihat ideal di mata publik. Motifnya bisa beragam, mulai dari menjaga karier politik, tekanan keluarga, hingga menghindari stigma sosial.
Beberapa pasangan bahkan membuat perjanjian tertulis untuk menjaga batasan dalam hubungan. Mereka tetap hidup rukun, namun tanpa ikatan emosional yang mendalam. Dalam beberapa kasus, kedua pihak sama-sama sadar dan sepakat menjalani pernikahan seperti itu.
Meski terdengar aneh, sebagian orang menganggap lavender marriage menguntungkan secara strategis. Mereka bisa mempertahankan reputasi, memperoleh status sosial, bahkan mewarisi hak tertentu tanpa konflik batin di hadapan publik.
Namun di sisi lain, psikolog menilai hubungan semacam ini bisa menimbulkan tekanan emosional dalam jangka panjang. Menjalani kehidupan rumah tangga tanpa cinta sejati seringkali membuat individu kehilangan arah dan keintiman emosional.
Dalam konteks sosial modern, lavender marriage juga dianggap mencerminkan ketimpangan norma dan kebebasan pribadi. Banyak orang merasa harus `berpura-pura` demi diterima masyarakat, bukan karena keinginan pribadi.
Meski sebagian pasangan mampu menjalani lavender marriage dengan harmonis, mayoritas tetap menganggap cinta dan kejujuran adalah fondasi pernikahan yang sehat. Fenomena ini pun menjadi pengingat bahwa kadang, citra sosial tak sebanding dengan kebahagiaan pribadi.
KEYWORD :Apa Itu Lavender Marriage Pernikahan Modern Perkawinan Palsu



























