Wamendes PDT, Ahmad Riza Patria menerima audiensi Bupati Takalar, Firdaus Daeng Manye, di kantor Kemendes PDT, Jakarta (Foto: Humas Kemendes PDT)
Jakarta, Jurnas.com - Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT), Ahmad Riza Patria menerima audiensi Bupati Takalar, Firdaus Daeng Manye, di kantor Kemendes PDT, Jakarta, baru-baru ini.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Takalar menyampaikan kondisi terkini pembangunan desa di Takalar, khususnya Kecamatan Kepulauan Tanakeke, satu-satunya wilayah kepulauan di kabupaten tersebut yang terdiri atas enam desa dengan sekitar 8.000 penduduk.
Dia memaparkan bahwa secara umum indeks perkembangan desa di Takalar menunjukkan kemajuan signifikan. Tahun 2025, jumlah desa mandiri meningkat dari 16 menjadi 43 desa, sementara desa tertinggal tinggal tersisa empat, dan semuanya berada di Kecamatan Kepulauan Tanakeke: Mattiro Baji, Rewatayya, Balangdatu, dan Minasa Baji.
Namun, dari paparan tersebut, terungkap dua persoalan utama yang masih menjadi tantangan besar di Tanakeke. Pertama, keterbatasan air bersih. hingga kini, warga di Tanakeke masih membeli air tawar dari daratan yang diangkut dengan perahu, dengan biaya sangat tinggi.
Kedua, belum tersedianya jaringan listrik permanen. Sebagian besar rumah tangga di Tanakeke hanya mengandalkan genset dengan biaya operasional mahal.
Kedua persoalan ini berdampak langsung terhadap kualitas hidup masyarakat, produktivitas nelayan dan petani rumput laut, serta pelayanan publik di desa-desa kepulauan.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Takalar berharap adanya dukungan dan pendampingan dari Kemendes PDT dalam perencanaan dan pengembangan solusi terpadu berbasis desa yang mengintegrasikan Air, Listrik, dan Internet (ALI).
Konsep ALI diusulkan sebagai model inovatif layanan dasar terpadu bagi masyarakat kepulauan. Sistem ini menggabungkan: Penyediaan air bersih melalui teknologi penampungan air hujan komunal atau penyulingan air laut (SWRO); Listrik berbasis energi terbarukan, seperti PLTS mini-grid skala desa; dan Internet desa untuk mendukung digitalisasi pelayanan publik dan pendidikan.
Dengan keterlibatan BUMDes dan BUMDesma sebagai pengelola lokal, program ALI diharapkan dapat mendorong transformasi empat desa tertinggal di Tanakeke menjadi desa berkembang dan mandiri.
Wamendes PDT Ahmad Riza menyambut baik paparan tersebut dan menegaskan komitmen Kemendes PDT untuk terus memperkuat dukungan bagi daerah kepulauan yang menghadapi tantangan geografis dan infrastruktur dasar.
“Wilayah kepulauan seperti Tanakeke membutuhkan pendekatan berbeda. Integrasi air, listrik, dan internet akan menjadi kunci pemerataan pembangunan desa di masa depan,” ujar Wamen Ahmad Riza dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu (26/10/2025).
Langkah berikutnya akan diarahkan pada penyusunan bersama rencana aksi teknis antara Pemkab Takalar dan Kemendes PDT agar inisiatif ALI (Air, Listrik, Internet) dapat segera diwujudkan sebagai program percontohan untuk wilayah kepulauan tertinggal di Indonesia Timur.
KEYWORD :Wamendes PDT Ahmad Riza Patria Akses Air Bersih dan Listrik Bupati Takalar






















