Ilustrasi olahraga pada malam hari (Foto: Tahamie Farooqui/Unsplash)
Jakarta, Jurnas.com - Bagi sebagian orang, malam adalah waktu paling pas untuk berolahraga. Alasannya sederhana, udara lebih sejuk dan waktu lebih fleksibel setelah bekerja. Tapi, apakah berolahraga malam benar-benar baik untuk tubuh?
Pertanyaan ini sering menimbulkan perdebatan. Sebagian ahli menyebut olahraga malam bisa mengganggu tidur, sementara yang lain mengatakan tak masalah asal dilakukan dengan benar.
Secara umum, olahraga malam tidak berbahaya, selama tidak dilakukan terlalu dekat dengan waktu tidur. Aktivitas fisik meningkatkan detak jantung dan suhu tubuh, yang bisa membuatmu sulit tertidur jika langsung rebahan setelahnya.
Namun, ada juga manfaatnya. Berolahraga malam hari bisa membantu meredakan stres setelah seharian bekerja, sekaligus meningkatkan kualitas tidur jika tubuh diberi waktu cukup untuk `cooling down`.
Jenis olahraga yang direkomendasikan di malam hari adalah aktivitas ringan hingga sedang, seperti jalan cepat, yoga, peregangan, atau bersepeda santai. Hindari latihan intens seperti HIIT atau lari sprint menjelang tidur.
Selain itu, penting untuk menjaga pola makan. Jangan berolahraga berat dengan perut kosong atau setelah makan besar. Beri jeda setidaknya satu jam sebelum latihan agar pencernaan tidak terganggu.
Pilih waktu ideal sekitar dua hingga tiga jam sebelum tidur. Dengan begitu, tubuh punya waktu untuk menurunkan suhu dan detak jantung sebelum istirahat.
Jadi, olahraga malam bukan masalah selama kamu tahu batasnya. Dengarkan tubuhmu, atur ritme dengan baik, dan jadikan olahraga sebagai cara sehat melepas penat, bukan sumber kelelahan baru.
KEYWORD :Olahraga Malam Gaya Hidup Sehat Gangguan Tidur
