Ilustrasi putus cinta (Foto: Unsplash/Marek Studzinski)
Jakarta, Jurnas.com - Putus cinta memang tidak pernah mudah. Ada rasa kehilangan, sedih, dan kadang marah bercampur jadi satu. Namun, meski berat, fase ini bisa jadi awal dari perjalanan baru menuju versi dirimu yang lebih kuat.
Kuncinya adalah memberi waktu untuk sembuh tanpa menyalahkan diri sendiri. Tidak semua hubungan harus berakhir bahagia, tapi semua hubungan bisa memberi pelajaran berharga.
Pertama, izinkan diri untuk sedih. Jangan menekan perasaan. Menangis atau meluapkan emosi bukan tanda lemah, melainkan proses penyembuhan.
Kedua, hindari mengintip media sosial mantan. Ini hanya memperpanjang luka. Cobalah lakukan `detoks mantan` selama beberapa minggu setelah putus.
Ketiga, isi waktu dengan kegiatan positif seperti olahraga, menulis jurnal, atau menekuni hobi baru. Aktivitas produktif bisa membantu mengalihkan fokus dari rasa kehilangan.
PDKT Gak Perlu Ribet, Asal Tahu Triknya
Keempat, habiskan waktu dengan teman atau keluarga. Dukungan sosial bisa membuatmu merasa tidak sendirian.
Kelima, refleksi diri. Pikirkan apa yang bisa kamu pelajari dari hubungan itu, tanpa saling menyalahkan. Ini akan membantumu lebih siap mencintai lagi nanti.
Pacaran saat SMA, Kenapa Disebut "Cinta Monyet"?
Keenam, hindari balas dendam atau drama digital. Tindakan impulsif hanya akan membuatmu menyesal.
Ketujuh, percaya bahwa kamu akan bahagia lagi. Luka hari ini bukan akhir, tapi jembatan menuju versi dirimu yang lebih matang.
Setelah putus, kamu tidak perlu segera mencari pengganti. Cukup temukan kembali dirimu sendiri, karena cinta terbaik selalu berawal dari cinta pada diri sendiri.
KEYWORD :Putus Cinta Hubungan Percintaan Tips Move On


















