Sabtu, 25/10/2025 23:00 WIB

Menko Muhaimin: Pesantren Harus Mampu Pimpin Transformasi Peradaban

Menko PM A. Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa pesantren harus mampu memimpin transformasi peradaban manusia Indonesia yang menguasai sains dan teknologi

Menko PM A. Muhaimin Iskandar dalam Forum Multaqo Santri Nasional yang digelar dalam rangka peringatan 200 tahun Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Sabtu (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa pesantren harus mampu memimpin transformasi peradaban manusia Indonesia yang menguasai sains dan teknologi.

Menko Muhaimin menjelaskan langkah memimpin transformasi peradaban ini sekaligus pembuktian bahwa pesantren mampu membawa Indonesia menuju masa depan.

Hal tersebut disampaikan Menko Muhaimin dalam Forum Multaqo Santri Nasional yang digelar dalam rangka peringatan 200 tahun Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Sabtu (25/10/2025).

"Pesantren bukan beban, tapi solusi, Pesantren bukan pinggiran, tapi pusat peradaban,” kata Menko Muhaimin dalam keterangan tertulis.

Dalam kesempatan itu, Menko Muhaimin menilai momentum dua abad Bahrul Ulum menjadi simbol bahwa dunia pesantren mampu beradaptasi dan berevolusi tanpa kehilangan jati diri.

Menurut Menko Muhaimin adaptasi itu ditunjukkan dengan santri yang kini tidak hanya memiliki adab dan pandai mengaji tetapi turut terampil dalam penguasaan sains dan teknologi.

“Pesantren bisa tetap ada dan konsisten hingga hari ini karena istikamah terhadap ilmu. Apalagi jika mampu tumbuh dengan sains dan teknologi, menggabungkan ilmu dunia dan akhirat, maka keunggulannya tidak akan tertandingi kapan pun dan di zaman apa pun,” ujarnya lagi.

Menko Muhaimin menjelaskan adaptasi santri dalam sains dan teknologi itu salah satunya ditunjukkan melalui tema-tema yang diangkat dalam Forum Multaqo Santri Nasional ini.

Forum ini mengangkat beberapa tema seperti teknologi, psikologi, hingga pendekatan komprehensif dalam pendidikan yang merupakan bagian dari arus besar transformasi pesantren.

“Semua isu yang diangkat di Multaqo Santri ini harus kita lanjutkan, kita matangkan secara konseptual, diuji secara ilmiah, dan diterapkan secara nyata. Itulah yang disebut transformasi pesantren,” ujarnya.

Menko Muhaimin menilai, Bahrul Ulum Tambakberas mampu bertahan dan berkembang selama dua abad karena konsistensi dan istikamah terhadap ilmu pengetahuan. 

Ia menekankan pentingnya pesantren terus beradaptasi dengan kemajuan zaman tanpa kehilangan jati diri keilmuan dan spiritualitasnya. Lebih jauh ia menegaskan, transformasi pesantren menjadi semakin relevan di tengah perubahan besar yang tengah melanda hampir seluruh aspek kehidupan bangsa.

Untuk itu, Menko Muhaimin mengingatkan bahwa Ditjen Pesantren yang akan dibentuk di Kementerian Agama harus melihat sebagai sebuah ekosistem.  "Pesantren itu komunitas sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan," pesannya. "Pengelolaan pesantren harus dengan paradigma baru, yakni paradigma pemberdayaan. Sehingga aspek program pemerintah di bidang ekonomi, di bidang SDM, tata kelola masa depan masuk di dalam (kurikulum) pesantren." 

Dalam kunjungan kerjanya ke sejumlah lokasi di Jawa Timur tersebut, Menko Muhaimin Iskandar juga menghadiri acara puncak Festival Hari Santri di Blitar yang juga menghadirkan antara lain Walikota Blitar, H. Syauqul Muhibbin. 

KEYWORD :

Menko PM A. Muhaimin Iskandar Peran Pesantren Transformasi Peradaban sains dan teknologi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :