Sabtu, 25/10/2025 02:59 WIB

Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh saat Hadapi Musim Pancaroba

Berikut beberap tips menjaga daya tahan tubuh agar tak mudah sakit saat menghadapi musin pancaroba

Seseorang menerjang angin kencang dan hujan saat Topan Super Ragasa mendekat di Shenzhen, Provinsi Guangdong, Tiongkok, 24 September 2025. REUTERS

Jakarta, Jurnas.com - Perubahan cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini menandai datangnya musim pancaroba, masa peralihan antara kemarau dan hujan yang kerap membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit. Suhu udara yang berubah cepat dari panas terik ke hujan deras membuat daya tahan tubuh harus bekerja lebih keras untuk beradaptasi.

Pada masa ini, kelembapan udara cenderung tidak stabil sehingga menjadi tempat ideal bagi virus dan bakteri berkembang biak. Akibatnya, kasus flu, ispa, batuk, diare, hingga demam berdarah dengue kerap meningkat di berbagai daerah.

Kondisi tersebut biasanya membuat para ahli kesehatan mengingatkan masyarakat untuk menjaga imunitas tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberap tips menjaga tubuh agar tak mudah sakit saat menghadapi musin pancaroba.

Salah satu paya sederhana yang dapat dilakukan saat menghadapi musim pancaroba ialah memperhatikan pola makan, waktu istirahat, dan kebersihan diri. Hal demikian dapat membantu tubuh tetap bugar menghadapi perubahan cuaca yang tidak menentu.

Asupan gizi seimbang menjadi dasar penting dalam memperkuat sistem imun. Kombinasi karbohidrat, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral dibutuhkan agar metabolisme tubuh tetap stabil di tengah cuaca yang sulit diprediksi.

Konsumsi buah dan sayur kaya vitamin C dan E, seperti jeruk, jambu biji, brokoli, dan bayam, terbukti dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, menjaga hidrasi dengan minum air putih minimal delapan gelas per hari membantu mempertahankan fungsi organ di tengah perubahan suhu yang ekstrem.

Namun, kekebalan tubuh tidak hanya bergantung pada nutrisi, tetapi juga pada kualitas istirahat. Tidur yang cukup selama tujuh hingga delapan jam setiap malam memberi kesempatan bagi tubuh memperbaiki sel dan memulihkan energi setelah beraktivitas seharian.

Selain itu, pengelolaan stres juga berperan besar dalam menjaga keseimbangan hormon dan kekuatan imun. Aktivitas sederhana seperti meditasi, olahraga ringan, atau sekadar mengatur napas dalam-dalam dapat membantu menurunkan kadar kortisol yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Perubahan suhu secara mendadak juga perlu diwaspadai, karena dapat memicu gangguan kesehatan secara tiba-tiba. Menggunakan jaket atau payung saat keluar rumah, serta segera berganti pakaian kering setelah kehujanan, membantu menjaga kestabilan suhu tubuh agar tidak menggigil.

Kebersihan diri dan lingkungan pun menjadi faktor penting di tengah cuaca lembap yang memudahkan penyebaran kuman. Mencuci tangan dengan sabun, membersihkan permukaan benda yang sering disentuh, serta menjaga ventilasi rumah tetap terbuka dapat mencegah penularan penyakit.

Selain menjaga kebersihan, aktivitas fisik secara teratur juga mendukung sistem imun tetap optimal. Berjalan kaki, bersepeda, atau yoga selama 30 menit per hari cukup membantu melancarkan sirkulasi darah dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Berjemur di bawah sinar matahari pagi antara pukul tujuh hingga sembilan juga disarankan untuk mendapatkan vitamin D alami yang penting bagi kekebalan tubuh. Meski demikian, aktivitas di luar ruangan perlu disesuaikan dengan kondisi cuaca agar tidak menimbulkan efek sebaliknya.

Para ahli juga mengingatkan agar masyarakat lebih waspada terhadap penyakit musiman seperti ISPA, influenza, dan demam berdarah yang sering meningkat di masa pancaroba. Jika muncul gejala seperti demam tinggi, nyeri sendi, batuk, atau sesak napas, disarankan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. (*)

KEYWORD :

Cuaca ekstrem Musim Pancaroba Daya Tahan Tubuh




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :