Jum'at, 24/10/2025 19:57 WIB

September 2025, Uang Beredar di Indonesia Tembus Rp9.771 Triliun

Peningkatan M2 pada September 2025 dipengaruhi oleh aktiva luar negeri bersih, penyaluran kredit, serta tagihan bersih kepada pemerintah pusat

Ilustrasi uang rupiah. (Foto: BI)

Jakarta, Jurnas.com - Hingga Bulan September 2025, Bank Indonesia (BI) melaporkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) mencapai Rp9.771,3 triliun.

Pertumbuhan M2 tercatat sebesar 8,0 persen secara tahunan (year on year/yoy), meningkat dibandingkan Agustus 2025 yang tumbuh 7,6 persen yoy.

“Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 10,7 persen yoy dan uang kuasi sebesar 6,2 persen yoy,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, Jumat (24/10/2025).

BI menjelaskan bahwa peningkatan M2 pada September 2025 dipengaruhi oleh aktiva luar negeri bersih, penyaluran kredit, serta tagihan bersih kepada pemerintah pusat.

Tercatat, aktiva luar negeri bersih tumbuh 12,6 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 10,7 persen yoy.

Sementara itu, penyaluran kredit perbankan mencapai Rp8.051,0 triliun, tumbuh 7,2 persen yoy, juga meningkat dibandingkan 7,0 persen yoy pada Agustus 2025.

Selain itu, tagihan bersih sistem moneter kepada pemerintah pusat tumbuh 6,5 persen yoy, naik dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat 5,0 persen yoy.

Sementara itu, uang primer (M0) pada September 2025 meningkat 18,6 persen yoy menjadi Rp2.152,4 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Agustus 2025 yang sebesar 7,3 persen yoy.

Pertumbuhan uang primer ini dipicu oleh lonjakan giro bank umum di BI adjusted sebesar 37,0 persen yoy dan uang kartal yang diedarkan sebesar 13,5 persen yoy.

KEYWORD :

Bank Indonesia Uang Beredar M2 Meningkat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :