Ilustrasi bahaya merokok (Foto: Merdeka.com)
Jakarta, Jurnas.com - Sivitas akademika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus menggalakkan sosialisasi pencegahan perilaku merokok sejak usia dini.
Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas), tim Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) ITS menghadirkan inovasi pembelajaran interaktif tiga dimensi tentang penyakit akibat rokok kepada para siswa sekolah dasar.
Berlangsung di SDIT Al Uswah Keputih, Surabaya, sosialisasi ini diikuti oleh 80 siswa kelas 5. Dikatakan, rokok merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO), sekitar 8 juta orang meninggal setiap tahun akibat konsumsi tembakau, termasuk di antaranya 1,3 juta perokok pasif. Anak-anak menjadi kelompok paling rentan terhadap paparan asap rokok karena rasa ingin tahu yang tinggi dan minimnya pemahaman akan dampak jangka panjangnya.
Tim Abmas FKK ITS mengenalkan pendidikan kesehatan melalui media pembelajaran tiga dimensi yang menarik dan interaktif. Metode konvensional sering kali dianggap kurang menarik bagi anak-anak.
"Dengan media 3D, siswa bisa belajar sambil bermain, melihat langsung simulasi organ tubuh, dan memahami dampak rokok secara visual," kata dr. Rizka Nurul Hidayah MBiomed, Ketua Tim Abmas FKK ITS.
Praktisi dr. Rahmah Yasinta Rangkuti turut memaparkan efek buruk rokok terhadap kesehatan anak, mulai dari gangguan paru-paru, risiko ketergantungan nikotin, hingga potensi stunting.
ITS Juara Umum Kontes Robot Indonesia 2020
Untuk mengukur pemahaman siswa, tim pelaksana mengadakan pre-test dan post-test berisi sepuluh pertanyaan seputar bahaya rokok. Selain penyampaian materi, kegiatan juga dikemas dengan ice breaking dan diskusi kelompok kecil yang difasilitasi oleh mahasiswa Kedokteran semester pertama ITS.
Dalam sesi ini, siswa berkesempatan mempelajari model paru-paru 3D dan melakukan simulasi untuk melihat perbedaan antara paru-paru sehat dan perokok. Mahasiswa ITS berperan sebagai fasilitator yang menjelaskan anatomi paru serta mekanisme gangguan pernapasan dengan bahasa yang mudah dipahami anak-anak.
"Anak-anak terlihat sangat antusias dan aktif bertanya serta mencoba langsung manekin tiga dimensi yang kami bawa," ujar dr. Rahmah.
KEYWORD :Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Bahaya Merokok


























