Kerja sama PT Pindad dan BPDP dalam memperkuat manufaktur pertahanan (Foto: Ist/Kemenko Perekonomian)
Jakarta, Jurnas.com - PT Pindad dan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) melakukan kerjasama untuk pendanaan pengembangan fasilitas produksi industri pertahanan yang berdaya saing yang bertempat di area Divisi Munisi PT Pindad, Turen, Malang, Jawa Timur.
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Prima Kharisma dengan Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) juga melakukan penandatanganan tatacipta dirgantara. Kerja sama ini menekankan penguatan kapasias riset dan pengembangan teknologi terapan di bidang manufaktur pertahanan.
Melalu kerja sama ini, BPDP memberikan dukungan pendanaan dan fasilitasi program strategis nasional dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur industri pertahanan berbasis sumber daya alam dalam negeri.
Sementara itu, PT Pindad sebagai industri strategis akan memperkuat rantai pasok dalam negeri, mengoptimalkan hilirisasi, serta mengurangi ketergantungan impor bahan baku alutsista.
Melalui Kementerian Koordinator Bidang Pekonomian Pemerintah menyatakan bahwa proyek ini sejalan dengan Prioritas 5 RPJMN 2025–2029 tentang `Melanjutkan Hilirisasi dan Mengembangkan Industri Berbasis Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Nilai Tambah di Dalam Negeri`.
Staf Ahli Bidang Konektivitas dan Pengembangan Jasa Kemenko Perekonomian Dida Gardera menegaskan bahwa dukungan terhadap pengembangan fasilitas produksi industri pertahanan yang berdaya saing merupakan bagian dari strategi besar industrialisasi nasional.
Kerjasama PT Pindad dan BPDP diharapkan menjadi tonggak penting dalam mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat ekosistem industri pertahanan berbasis riset dan inovasi dalam negeri.
"Dukungan terhadap pengembangan fasilitas produksi industri pertahanan yang berdaya saing merupakan bagian dari strategi besar industrialisasi nasiona," kata Dida di kutip dari laman resmi Kemenko Perekonomian pada Kamis (23/10).
Lebih lanjut, kerjasama ini mencerminkan model kolaborasi triple-helix, yakni sinergi antara pemerintah, akademisi dan industri. Akademisi mendukung riset dan pengembangan teknologi terapan, industri mengimplementasikan dan mengkomersialkan teknologi, serta Pemerintah melalui BPDP sebagai fasilitator kebijakan dan pendanaan. (Manda/MAG)
KEYWORD :PT Pindad Manufaktur Pertahanan Bahan Baku Alutsista



























