
Arsip - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (Foto: Ist/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias KDM melakukan inspeksi mendadak ke fasilitas pengolahan air mineral Aqua yang sedang viral. Dalam kunjungan tersebut, KDM menemukan fakta mengejutkan mengenai sumber air baku perusahaan tersebut.
Selama ini publik mengira air Aqua berasal dari mata air pegunungan. Namun, hasil sidak menunjukkan bahwa air mineral tersebut justru diambil dari sumur bor dalam atau air bawah tanah.
Dalam video yang dikutip dari kanal You Tube KANG DEDI MULYADI CHANNEL pada Kamis (23/10), perwakilan perusahaan menjelaskan bahwa air yang digunakan bukan berasal dari permukaan atau sumur bor.
"Airnya dari bawah tanah Pak," ujar perwakilan perusahaan.
KDM mengaku terkejut dengan temuan itu. "Dikira saya airnya bersumber dari air mata air, kemudian dimanfaatkan, kan namanya air pegunungan kan," jelas KDM.
Pihak perusahaan membenarkan bahwa air yang digunakan termasuk kategori sumur pompa dalam, yang pengelolaannya memerlukan izin provinsi.
"Semua air bawah tanah karena memang itu kan kualitasnya paling bagus tuh, kualitas yang paling dalam Jadi semakin 100 m semakin suci airnya, semakin murni maksudnya," kata perwakilan perusahaan, menyebut sumur utama mencapai kedalaman 132 meter.
Dalam sidak itu, KDM juga menyoroti besarnya keuntungan perusahaan karena memperoleh bahan baku secara cuma-cuma dari alam.
"Beda dengan perusahaan lain Kalau perusahaan lain bahan baku harus beli ya kan. Kalau pabrik kain harus beli bahan baku Betul Pabrik semen beli bahan baku ya kan," tutur KDM.
"Artinya memang perusahaan ini untungnya pasti gede. Kenapa? karena ngambil bahan bakunya gratis dari alam langsung, tapi kenapa sampai ke kita mahal," lanjutnya.
Ia juga menegaskan agar perusahaan turut memperhatikan infrastruktur publik yang digunakan untuk operasional, terutama jalan provinsi yang sering dilalui kendaraan berat perusahaan.
"Tapi jalur jalan yang bagus dibangun provinsi tiap hari ini hanya akan membahagiakan PT Aqua Kenapa karena angkutan yang besar-besar punya PT ini sekarang," ujar KDM.
KDM turut menyoroti lemahnya standar keamanan kendaraan pengangkut air setelah terjadinya kecelakaan fatal yang menewaskan tiga orang.
"Peristiwa kemarin yang truk rem blong terus nabrak tiga orang sampai meninggal, itu pembelajaran penting bahwa standarisasi kendaraan yang digunakan oleh perusahaan ini lemah," tegasnya.
Ia juga menanyakan umur kendaraan yang ternyata sudah tua.
"Ini mobil tahun berapa tahun 2010, berarti 2010 sekarang sudah berapa tahun? 15 tahun kan? berarti sudah tua," kritik KDM.
KDM meminta adanya pembenahan regulasi transportasi dan penegakan pajak air tanah secara transparan.
"Saya minta transportasina tidak boleh menggunakan kendaraan dengan sumbu yang besar, kenapa? badan jalannya kecil bobotnya kecil, tapi mobilnya gede-gede," ujarnya.
Upaya yang dilakukan mencakup pemeliharaan taman keanekaragaman hayati seluas 5,8 hektar, penanaman lebih dari 100.000 pohon, serta pendampingan untuk 17 kampung agar memperoleh akses air bersih.
KEYWORD :Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Air Mineral Aqua Sumur bor