
Ilustrasi - nyamuk (Foto: Pexels/Jimmy Chan)
Jakarta, Jurnas.com - Islandia, salah satu dari sedikit tempat di dunia yang selama ini bebas nyamuk, akhirnya mencatat kemunculan serangga pengisap darah itu untuk pertama kalinya, setelah negara tersebut mengalami rekor suhu panas pada musim semi tahun ini.
Tiga ekor nyamuk dari spesies Culiseta annulata, dua betina dan satu jantan, ditemukan sekitar 30 kilometer di utara Reykjavik, Islandia, menurut peneliti Matthias Alfredsson, entomolog dari Natural Science Institute of Iceland.
“Mereka tertangkap lewat tali anggur manis yang biasa digunakan untuk menarik ngengat,” ujar Alfredsson melalui email kepada AFP seperti dikutip Sciencealert, pada Kamis (23/10/2025).
Metode itu melibatkan campuran anggur panas dan gula, yang kemudian diserapkan ke tali atau kain dan digantung di luar ruangan untuk memancing serangga pemakan gula.
Selama ini, bersama Antarktika, Islandia dikenal sebagai salah satu wilayah di Bumi tanpa populasi nyamuk.
“Ini adalah catatan pertama nyamuk yang ditemukan di lingkungan alami Islandia,” jelas Alfredsson. Ia menambahkan bahwa bertahun-tahun lalu pernah ada satu spesimen Aedes nigripes, jenis nyamuk Arktik yang ditemukan di pesawat di Bandara Keflavik, namun spesimen itu kini hilang.
Kehadiran nyamuk tersebut, kata Alfredsson, bisa menandakan introduksi baru ke negara itu, kemungkinan terbawa kapal atau kontainer. Pemantauan lanjutan pada musim semi akan dilakukan untuk memastikan apakah nyamuk itu dapat bertahan dan menyebar.
Perubahan iklim yang menyebabkan suhu meningkat, musim panas lebih panjang, dan musim dingin lebih ringan disebut dapat menciptakan kondisi yang lebih cocok bagi nyamuk untuk hidup. Namun, Alfredsson tidak yakin hal itu menjadi penyebab kemunculan kali ini.
Spesies Culiseta annulata diketahui merupakan salah satu spesies nyamuk terbesar. Spesies nyamuk ini mampu beradaptasi dengan iklim dingin ekstrem, bahkan sanggup bertahan ketika suhu turun di bawah titik beku.
“Kemampuan mereka berkembang di berbagai habitat membuat spesies ini bisa bertahan di lingkungan keras Islandia,” tutupnya. (*)
Sumber: Sciencealert
KEYWORD :Penemuan nyamuk lingkungan Islandia Populasi nyamuk