Kamis, 23/10/2025 00:57 WIB

Lima Cara Guru Cegah Perundungan di Sekolah

Berikut ini tips bagi guru untuk mencegah perundungan di sekolah

Ilustrasi - berikut ini tips bagi guru untuk mencegah perundungan di sekolah (Foto: Pexels/Rdene Stock Project)

Jakarta, Jurnas.com - Kasus perundungan (bullying) di lingkungan sekolah masih menjadi persoalan serius yang mengganggu rasa aman serta kenyamanan peserta didik.

Tidak sedikit siswa yang menjadi korban mengalami dampak jangka panjang, baik secara psikologis maupun akademis — mulai dari kehilangan kepercayaan diri hingga penurunan prestasi belajar.

Dalam situasi seperti ini, peran guru menjadi sangat penting. Guru bukan sekadar pengajar, tetapi juga pengawas, pembimbing, dan panutan moral bagi para siswa di sekolah.

Tugas pendidik tidak berhenti di ruang kelas. Mereka juga berperan dalam menciptakan suasana belajar yang sehat, penuh empati, dan bebas dari segala bentuk kekerasan.

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang efektif, sekolah dapat bertransformasi menjadi lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung tumbuh kembang setiap anak secara optimal.

Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini tips bagi guru untuk mencegah perundungan di sekolah:

1. Membangun Hubungan Positif dengan Siswa

Guru perlu menumbuhkan komunikasi terbuka dengan murid. Sikap empati dan pendekatan personal akan membuat siswa merasa aman untuk berbagi jika mereka mengalami tekanan atau perundungan.

Hubungan yang hangat juga memudahkan guru mendeteksi perubahan perilaku yang bisa menjadi tanda adanya masalah.

2. Menanamkan Pendidikan Karakter dan Empati

Integrasikan nilai empati, toleransi, dan tanggung jawab sosial dalam pembelajaran. Misalnya melalui diskusi kelas, permainan peran (role play), atau proyek sosial yang menumbuhkan rasa peduli terhadap teman.

Pendidikan karakter bukan sekadar teori, tetapi harus dihidupkan lewat contoh nyata guru di keseharian.

3. Mengawasi Interaksi di Lingkungan Sekolah

Area seperti kantin, lapangan, dan media sosial sekolah sering kali menjadi tempat munculnya perundungan. Guru dan staf sekolah perlu meningkatkan pengawasan dan membuat aturan tegas terhadap perilaku agresif.

Penerapan sistem early warning atau pelaporan anonim juga bisa membantu mendeteksi potensi kasus sejak dini.

4. Melibatkan Orang Tua dan Komite Sekolah

Pencegahan bullying tidak bisa dilakukan hanya di dalam ruang kelas. Sekolah perlu menjalin komunikasi intens dengan orang tua dan komite sekolah.

Melalui pertemuan rutin atau seminar, guru dapat menyamakan persepsi tentang pentingnya pengawasan dan penanaman nilai anti-kekerasan di rumah.

5. Menjadi Teladan dalam Perilaku

Guru adalah model moral bagi siswa. Cara berbicara, menyelesaikan konflik, hingga memperlakukan siswa menjadi contoh langsung yang ditiru anak-anak. Guru yang konsisten menunjukkan sikap adil, sabar, dan menghargai perbedaan secara tidak langsung mengajarkan bagaimana menghormati orang lain.

6. Memberikan Sanksi Edukatif, Bukan Hanya Hukuman

Jika kasus perundungan terjadi, sanksi yang diberikan harus bersifat mendidik. Fokusnya bukan sekadar menghukum pelaku, melainkan membantu mereka memahami dampak dari tindakannya. Misalnya, dengan kegiatan refleksi, bimbingan konselor, atau kerja sosial di sekolah.

KEYWORD :

Guru Sekolah Kasus perundungan Lingkungan sekolah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :