
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat melakukan pengecekan data para penerima bantuan langsung tunai sementara (BLTS) Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) Margakaya Istimewa di Desa Margakaya, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (Foto: Kemensos)
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) melakukan pengecekan data para penerima bantuan langsung tunai sementara (BLTS) untuk memastikan bantuan sosial, BLTS tepat sasaran.
Pengecekan itu Mensos Gus Ipul lakukan saat mengunjungi Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) Margakaya Istimewa di Desa Margakaya, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (21/10).
Turut hadir dalam kunjungan ini, di antaranya Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono; Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial (Dirjen Dayasos) Kemensos Mira Riyati Kurniasih; serta Wakil Bupati Karawang, Maslani.
"Saya dan Pak Wamen tadi didampingi Pak Wabup masuk ke ruangan (Puskesos), di situ rapi sekali file-filenya, data-data keluarga setiap RT. Kemudian data-data mana yang sudah dianggap memenuhi kriteria dan mana yang sudah tidak memenuhi kriteria," kata Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Rabu (22/10).
Data-data yang dihimpun oleh para Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) tersebut kemudian dimasukkan ke dalam Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) milik Puskesos. Informasi ini telah melewati tahap verifikasi secara langsung di lapangan.
Gus Ipul berharap agar sistem yang dimiliki oleh Puskesos Margakaya Istimewa nantinya dapat diolah dan divalidasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) agar dapat terhubung ke Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Sehingga Pemkab Karawang dan Kemensos memiliki data yang sama dalam menyalurkan bantuan.
"Karena DTSEN sudah ada perangkingannya. Jadi kalau datanya Bu Indri (operator data Puskesos Margakaya Istimewa) nanti dikirim, akan diverifikasi, validasi, kemudian diukur ulang oleh BPS, maka keluarannya nanti sudah perengkingan. Jadi ada desil 1, 2, 3, 4," ujar Gus Ipul.
"Nah, di sinilah nanti tentu data kita akan makin akurat, karena sudah dapat data-data terbaru dari Puskesos di sini. Di mana data di sini itu sudah ada fotonya, sudah ada kondisi rumahnya, kemudian dilihat juga aset-asetnya," ujar Gus Ipul lagi.
Gus Ipul pun menekankan pentingnya akurasi data agar pendistribusian bantuan sosial bisa lebih tepat sasaran. Selain itu, kesamaan data yang akurat juga menjadi dasar untuk mengintegrasikan berbagai program, baik dari Kemensos, kementerian lain, maupun pemerintah kabupaten/kota.
"Jadi sekali lagi ini kita perlu mengintegrasikan program. Saya akan bekerja sama dengan Kabupaten Karawang ini untuk uji coba bagaimana kita bisa mengintegrasikan program. Kenapa Kabupaten Kerawang? Kebetulan menjadi salah satu kabupaten yang hampir seluruh kelurahan dan desanya sudah memiliki Puskesos. Ini hal yang patut saya apresiasi dan rasa hormat kepada pemerintah Kabupaten Kerawang," ujar dia.
Selain itu, Gus Ipul menjelaskan, kedatangannya ke Puskesos Margakaya Istimewa ini bertujuan untuk memperkuat data agar BLTS sebesar Rp300 ribu per bulan bisa tepat sasaran.
Bantuan ini merupakan kebijakan Presiden Prabowo Subianto Untuk Program Perlindungan Sosial Tahun 2025 melalui Kementerian Sosial yang diberikan selama tiga bulan sekaligus, yaitu Oktober, November, dan Desember, sebagai bagian dari strategi stimulus ekonomi.
BLTS akan menjangkau 35,04 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Jika dihitung dengan rata-rata empat anggota per keluarga (ayah-ibu dan 2 anak), bantuan ini diperkirakan menyentuh 140 juta jiwa.
Acem, salah satu warga yang merupakan KPM Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di hadapan Gus Ipul mengatakan menerima total bantuan secara utuh sebesar Rp600 ribu. Dia biasanya mengambil bantuan tersebut secara kolektif di kantor kecamatan yang disalurkan melalui PT Pos.
"Ibu terimanya Rp 600 ribu? Enggak dikurangi? Diterima utuh?" tanya Gus Ipul kepada Acem."Utuh, pak, tidak dikurangi," jawab Acem.
Dengan adanya BLTS, maka nantinya Acem akan menerima bantuan dengan total nilai Rp1,5 juta. Rinciannya Rp600 ribu bansos reguler dan Rp900 ribu BLTS.
"Kapan bisa diambil? Kalau yang lewat Himbara sudah mulai dikirim secara bertahap. Sementara yang PT Pos sekarang biasanya nanti diawali dengan pemberitahuan oleh PSM, oleh operator, atau oleh pendamping, atau oleh desa. Nanti akan diberi informasi dan setelah itu nanti akan dibagikan," ujar Gus Ipul.
KEYWORD :Menteri Sosial Gus Ipul Penerima BLTS Bantuan Langsung Tunai Kementerian Sosial