Rabu, 22/10/2025 15:33 WIB

Cak Imin: Kita Bersyukur Memiliki Negara yang Kuat, Santri yang Tangguh

Santri hari ini harus menjadi santri yang tangguh dan berdaya untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar menyalami para santri dalam peringatan Hari Santri Nasional di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut).

Barus, Jurnas.com - GELAR 10 tahun peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di titik nol, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut), Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat (PM) Abdul Muhaimin Iskandar tengah membuat tinta emas HSN.

"Saya bersyukur hari ini tepat 10 tahun HSN kita laksanakan. Para santri hari ini tengah membuat sejarah, kita laksanakan upacara di titik nol Barus. Titik di mana Islam berkembang merata dari sini sampa ke seluruh negeri," katanya saat menjadi Inspektur upacara HSN, Rabu (22/10).

Menurut Cak Imin sapaan akrab Abdul Muhaimin Iskandar, santri hari ini harus menjadi santri yang tangguh dan berdaya untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

"Kita bersyukur menjadi bangsa yang kuat, santri yang tangguh, dan umat yang berdaya," katanya.

Cak Imin berkata, Hari Santri Nasional ditetapkan Presiden Republik Indonesia pada tahun 2015 sebagai penghormatan bagi para pejuang kemerdekaan, khususnya umat Islam dan kaum santri yang berjuang tanpa senjata, bermodal iman, takwa, dan keberanian.

"Mereka mempertaruhkan nyawa dan seluruh yang dimiliki demi kemerdekaan. Kini, tugas kita adalah menjaga, merawat, dan meneruskan warisan itu: NKRI, Negara Kesatuan Republik Indonesia," tuturrnya.

Cak Imin yang memegang titel Panglima Nusantara memastikan negara terus berupaya hadir bagi santri dan pesantren. Salah satu bentuknya adalah lahirnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, yang memastikan negara menjamin rasa aman dan kenyamanan santri dalam belajar dan mengajar di seluruh pesantren Indonesia.

"Namun, baru-baru ini kita dikejutkan oleh musibah robohnya sebuah pesantren di Sidoarjo, Jawa Timur. Itu adalah peringatan bagi kita semua—kelalaian bangsa, pemerintah, dan para pemangku kepentingan. Dari Barus ini, mari kita berkomitmen: peristiwa semacam itu tidak boleh terulang lagi," tutupnya.

Hadir dalam acara peringatan HSN titik nol Barus, Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Sjamasurijal, Ketua Komisi VI DPR RI, Anggia Ermarini, Ketua Komisi VIII DPR RI, Bapak Marwan Dasopang, Wakil Ketua Badan Legislatif Ahmad Iman Syukri, Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, Bendahara Umum DPP PKB Bambang Susanto, Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya, Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu; Bupati Tapanuli Selatan, Irawan Pasaribu, Bupati Mandailing Natal, Saebulonas Sudiono, Wali Kota Padang Sidempuan Letnan Dalimunti; serta para kiai, ulama, asatidz, para rektor perguruan tinggi.

KEYWORD :

Muhaimin Iskandar Hari Santri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :