Anggota Komisi IX DPR RI, Ravindra Airlangga. (Foto: Dok. Parlementaria)
Jakarta, Jurnas.com – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Gokar, Ravindra Airlangga, bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggelar kegiatan bimbingan teknis (bimtek) di Kabupaten Bogor, Selasa (21/10).
Dalam dialog bersama BPOM, Ravindra menyoroti potensi besar produk pangan khas Bogor, salah satunya Sotomie Bogor, yang banya diminati oleh pasar internasional, termasuk permintaan dari Bahrain.
Politikus Golkar ini menekankan, dengan pendampingan standar keamanan pangan yang baik, produk lokal seperti ini bisa mengikuti jejak Gudeg Yogyakarta yang sudah lebih dulu menembus pasar ekspor.
“Kami mendorong BPOM agar pelaku UMKM, khususnya di sektor pangan, mendapat bimbingan teknis dan sertifikasi yang memadai. Dengan begitu, produk-produk unggulan daerah seperti Sotomie Bogor dapat memenuhi standar ekspor dan dikenal luas di luar negeri,” ujar Ravindra dalam keterangan resminya.
Anggota DPR RI dari Dapil V Jawa Barat ini menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam pengawasan keamanan pangan.
Ravindra mengajak masyarakat untuk aktif memberikan masukan kepada BPOM apabila menemukan penggunaan bahan pengawet atau zat tambahan yang tidak sesuai standar.
“BPOM tidak bisa bekerja sendiri. Masyarakat perlu ikut berperan memberikan informasi secara berkala apabila ada penggunaan bahan pengawet yang membahayakan kesehatan dan tidak sesuai standar keamanan pangan. Pengawasan pangan yang kuat berawal dari kesadaran bersama,” tambahnya.
Kegiatan bimtek ini dihadiri oleh 250 orang yang berasal dari pelaku UMKM Ciampea, Leuwiliang, Cibungbulang, Dramaga dan Pamijahan, aparat desa dan masyarakat sekitar.
Melalui kegiatan ini, Ravindra berharap kolaborasi antara DPR RI, BPOM, dan masyarakat dapat memperkuat ekosistem keamanan pangan sekaligus membuka peluang ekspor produk lokal Bogor ke pasar internasional.
KEYWORD :
Warta DPR Komisi IX Politikus Golkar Ravindra Airlangga UMKM Bogor bimtek BPOM
