Menteri Agama Nasaruddin Umar (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan inisiasi Presiden RI Prabowo Subianto terkait pembentukan Lembaga Pengelola Dana Umat (LPDU), yang akan menghimpun berbagai pundi dana keumatan.
Menurut Menag Nasaruddin, pundi-pundi umat saat ini bagaimana raksasa yang sedang tidur karena memiliki potensi yang cukup besar.
"Dan saya kira nanti umat pasti akan mendukung, karena itu juga terbukti beberapa negara lain," kata Menag dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa (21/10).
Menag mencontohkan wakaf di Kuwait yang mendorong pengetatan wakaf sebesar 5 persen per bulan. Apabila program ini diberlakukan di Indonesia, maka akan terkumpul ratusan miliar.
Nantinya, lanjut Menag, LPDU juga akan mengoptimalkan berbagai pundi umat termasuk zakat, infak, sedekah, jariyah, hibah, wasiat, luqathah, Dam, humus, wadhihah, dan musyarakah dalam bentuk khusus.
Menag: Pesantren Jantung Peradaban Bangsa
"Kemudian juga sampai kepada hal-hal yang lebih praktis, misalnya kurban, akikah, kemudian nazar, dan mungkin sampai kepada iwadh. Kalau perceraian itu bayar Rp10.000 kan, Rp10.000 itu juga mengumpulkan uang lebih dari triliunan," ujar dia.
Apabila LPDU telah terbentuk, Menag kemudian akan mendorong pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Syariah, yang bertugas memastikan pengelolaan dana umat berjalan tepat sasaran.
"Jangan sampai nanti ada yang melakukan penyumpangan, ada fraudnya gitu. Tidak boleh terjadi di bank seperti itu, karena ada pengontrolnya," kata Menag.
Menag menambahkan bahwa LPDU tidak hanya berlaku untuk umat Islam, melainkan juga akan menyasar lima umat agama lainnya.
"Itu juga mencoba menghitung berapa per tahun, jangan-jangan proporsinya mereka lebih banyak, karena semua agama itu kan punya peran apa, fungsi-fungsi dananya itu masing-masing," dia menambahkan.
KEYWORD :Menteri Agama Nasaruddin Umar Program LPDU Dana Umat
