
Suasana Jakarta saat hujan (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Baru-baru viral temuan mengenai air hujan di Jakarta yang mengandung mikroplastik. Temuan ini memicu kekhawatiran terhadap pencemaran udara dan dampaknya bagi kesehatan.
Guru Besar IPB University, Prof. Etty Riani, mengatakan mikroplastik dapat terangkat ke atmosfer dan turun kembali bersama hujan.
"Hujan berperan seperti pencuci udara," ujar Prof. Etty, dikutip dari laman resmi IPB University pada Senin (20/10).
Dukung Keberlanjutan Lingkungan, UMB Kenalkan Teknologi Pengubah Air Hujan Jadi Air Bersih
Dia menjelaskan, partikel mikroplastik berasal dari gesekan ban kendaraan, pelapukan sampah plastik, dan serat pakaian sintetis. Ukurannya yang sangat kecil membuatnya sulit terlihat.
Menurut Prof. Etty, kondisi udara panas dan kering di kota besar mempercepat pelapukan plastik. Hal itu membuat partikel mudah beterbangan ke atmosfer.
Dia menilai penggunaan plastik berlebihan menjadi akar masalah. "Dari bangun tidur sampai tidur lagi, manusia tidak lepas dari plastik," kata dia.
Prof. Etty mendorong masyarakat mengurangi plastik dan menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle). Dia juga mengingatkan bahaya bahan aditif plastik yang bisa memicu gangguan hormonal dan risiko kanker.
"Plastik bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga kesehatan. Di dalamnya ada bahan aditif berbahaya yang bisa memicu gangguan hormonal dan meningkatkan risiko kanker," dia menambahkan. (Ajeng/MAG)
KEYWORD :Etty Riani Air Hujan Kandungan Mikroplastik Guru Besar IPB