
Ilustrasi statistik (Foto: Pexels/Lukas)
Jakarta, Jurnas.com - Hari ini, 20 Oktober 2025, dunia kembali memperingati Hari Statistik Sedunia. Peringatan lima tahunan ini diinisiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 2010 untuk menegaskan pentingnya data dalam pembangunan global.
Seiring bertambah kompleksnya tantangan dunia, peran statistik resmi semakin krusial. Data bukan hanya alat bantu, tapi menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan publik yang adil dan tepat sasaran.
Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Statistik dan Data Berkualitas untuk Semua”. Tema tersebut menyoroti pentingnya akses terhadap data yang akurat, terpercaya, dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Melalui tema itu, PBB ingin menegaskan bahwa setiap keputusan, baik di tingkat lokal maupun global, harus bersandar pada fakta yang dapat diverifikasi. Tanpa data yang kuat, pembangunan berisiko berjalan tanpa arah.
Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, dalam pesannya menekankan pentingnya kekuatan data dalam mendorong kemajuan yang merata. Ia mengajak seluruh negara untuk memperkuat sistem statistik demi mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan.
Di berbagai belahan dunia, lembaga statistik turut memperingati momen ini sebagai bentuk refleksi atas peran mereka. Salah satunya U.S. Census Bureau yang menekankan pentingnya kepercayaan publik terhadap data resmi.
Sementara itu di Indonesia, peran statistik dalam pembangunan juga diperkuat melalui peringatan Hari Statistik Nasional (HSN) setiap tanggal 26 September. Tahun ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mengangkat tema “Statistik Berdampak untuk Indonesia Maju,” yang mencerminkan tekad untuk menyediakan data yang relevan dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Peringatan HSN 2025 menjadi refleksi penting bagi semua pihak bahwa statistik bukan sekadar kumpulan angka, melainkan dasar untuk merancang kebijakan yang adil dan berkelanjutan. Melalui data yang valid dan mutakhir, arah pembangunan nasional dapat diarahkan secara lebih tepat sasaran.
Dalam konteks nasional, validitas dan keterbukaan data menjadi landasan penting untuk pembangunan yang berkeadilan. Hal ini semakin relevan bagi daerah-daerah yang masih menghadapi kesenjangan, seperti wilayah timur Indonesia.
Teknologi digital pun mendorong lembaga statistik berinovasi dalam cara mengumpulkan dan menyajikan data. Kecepatan, ketepatan, dan transparansi kini menjadi tuntutan sekaligus standar baru dalam ekosistem data global.
Peringatan ini juga menjadi pengingat bahwa statistik bukan sekadar milik para ahli. Masyarakat luas, termasuk media, akademisi, dan pelaku usaha, memiliki peran dalam memanfaatkan data secara bertanggung jawab.
Di tengah derasnya arus informasi dan maraknya disinformasi, statistik hadir sebagai jangkar kebenaran. Ketika data digunakan secara etis dan terbuka, kepercayaan publik terhadap institusi pun akan tumbuh.
Hari Statistik Sedunia 2025 menjadi momentum bersama untuk membangun masa depan berbasis data. Dengan statistik yang berkualitas, keputusan dapat diambil lebih bijak, adil, dan menyeluruh untuk semua. (*)
KEYWORD :Hari Statistik Sedunia 20 Oktober Peringatan Hari Statistik