Senin, 20/10/2025 00:02 WIB

JPPI Sindir Prabowo, Klaim 99,9 Persen MBG Sukses Cuma Propaganda

JPPI menilai klaim ini bukan bukti keberhasilan, melainkan tanda bahaya, bahwa pemerintah sedang menormalisasi MBG yang amburadul

Ilustrasi makanan dalam program MBG (Foto: Ist/Kemenkes)

Jakarta, Jurnas.com - Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mengkritik Presiden Prabowo Subianto yang mengklaim Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah berhasil 99,9 persen, karena hanya 0,0007 persen di antaranya mengalami keracunan.

Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, mengatakan, klaim ini bukan bukti keberhasilan, melainkan tanda bahaya, bahwa pemerintah sedang menormalisasi MBG yang amburadul, sekaligus menyepelehkan keselamatan nyawa anak.

"Presiden tampaknya lupa, di balik angka itu ada ribuan anak yang keracunan dan keselamatannya terancam. Bahkan, jumlah korban keracunan sama sekali tidak mencerminkan realitas," kata Ubaid dalam siaran persnya pada Minggu (19/10).

Nyatanya, lanjut Ubaid, banyak sekolah dipaksa menandatangani surat pernyataan agar tidak mengungkapkan kasus keracunan. Akibatnya, kasus-kasus nyata justru hilang dan sengaja ditutupi.

"Kalau angka ditampilkan tapi fakta disembunyikan, itu bukan keberhasilan, tapi kegagalan yang sengaja dimanipulasi," kata Ubaid menegaskan.

JPPI mencatat, sejak September 2025 hingga kini, laporan korban keracunan tiap pekan mencapai ribuan. Pekan ini 13-19 Oktober 2025, korban keracunan MBG tercatat sebanyak 1.602 anak.

Korban pada pekan ini mengalami peningkatan dibanding pekan sebelumnya sebanyak 1.084 anak. Jika ditotal, maka jumlah korban per 19 Oktober 2025 mencapai 13.168 anak.

"Sekali lagi saya tekankan, ini hanya data berdasarkan laporan, artinya yang tidak dilaporkan dan tidak terendus oleh publik, pasti lebih banyak lagi," kata dia.

"Harusnya, BGN melindungi pelapor dan pengungkap kasus keracunan, bukan malah menakut-nakutinya dengan mengintimidasi harus menandatangani surat pernyataan dan merahasikan kalau ada kasus keracunan," dia menambahkan.

Fenomena ini dipertegas dengan masih banyaknya anak kekurangan gizi yang harusnya didahulukan dan diperioritaskan, namun belum mendapatkan MBG. Hal ini disebabkan dapur MBG masih terpusat di kota, dan belum sampai ke daerah dengan angka ketercukupan gizi di bawah rata-rata, terutama daerah 3T.

"Bagi saya, klaim 99,9 persen sukses hanyalah propaganda politik yang menipu publik," ujar Ubaid.

KEYWORD :

Program MBG Makan Bergizi Gratis Ubaid Matraji Presiden Prabowo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :