
Ilustrasi - ini kisah kemunculan Ya`juj dan Ma`juj yang dijelaskan didalam Al-Qur`an (Foto: Pexels/Abdulmeilk Aldawsari)
Jakarta, Jurnas.com - Dalam ajaran Islam, Ya’juj dan Ma’juj (Gog dan Magog) dikenal sebagai dua kaum besar yang akan muncul menjelang Hari Kiamat.
Kisah tentang mereka disebutkan dalam Al-Qur`an, hadis Nabi SAW, serta berbagai literatur tafsir klasik. Kemunculan mereka menjadi salah satu tanda besar datangnya hari akhir, setelah turunnya Nabi Isa AS ke bumi.
Kisah Ya’juj dan Ma’juj disebut dalam Surah Al-Kahfi ayat 92–98, ketika Zulkarnain, seorang raja saleh melakukan perjalanan ke berbagai penjuru bumi. Dalam perjalanannya, ia menemui suatu kaum yang mengeluh karena sering diserang oleh bangsa perusak bernama Ya’juj dan Ma’juj.
Zulkarnain kemudian membangun dinding besar dari besi dan tembaga untuk menahan mereka agar tidak keluar dan menimbulkan kerusakan di muka bumi.
Firman Allah SWT:
فَمَا اسْطَاعُوا أَنْ يَظْهَرُوهُ وَمَا اسْتَطَاعُوا لَهُ نَقْبًا
Famā iṣṭā‘ū an yaẓharūhu wa mā istaṭā‘ū lahū naqba.
“Maka mereka (Ya’juj dan Ma’juj) tidak bisa mendakinya dan tidak pula melubanginya.” (QS. Al-Kahfi: 97)
Dari ayat ini, para mufasir menjelaskan bahwa dinding tersebut hingga kini menjadi penghalang antara manusia dan kaum Ya’juj Ma’juj, dan mereka akan dilepaskan menjelang akhir zaman.
Beberapa riwayat menjelaskan bahwa Ya’juj dan Ma’juj merupakan keturunan Nabi Adam AS, dari anak cucu Yafits bin Nuh, sama seperti manusia lainnya. Namun, mereka digambarkan memiliki sifat dan perilaku yang sangat ganas.
Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ لَيَحْفِرُونَ كُلَّ يَوْمٍ حَتَّى إِذَا كَادُوا يَرَوْنَ شُعَاعَ الشَّمْسِ قَالَ الَّذِي عَلَيْهِمُ ارْجِعُوا فَسَنَحْفِرُهُ غَدًا
Inna Ya’jūja wa Ma’jūja la yaḥfurūna kulla yaumin ḥattā idzā kādū yarawna syu‘ā‘asy-syamsi qālal-ladzī ‘alayhim: irji‘ū fa sannaḥfiruhu ghadan.
“Sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj menggali (dinding penghalang) setiap hari hingga hampir melihat sinar matahari. Lalu pemimpin mereka berkata: ‘Kembalilah, besok kita lanjutkan menggali.’ Namun Allah membuat dinding itu kembali utuh seperti semula.” (HR. Tirmidzi)
Dari hadis ini tergambar bahwa mereka adalah bangsa yang kuat, pantang menyerah, namun merusak dan tamak. Mereka senang membuat kekacauan, memakan segala yang mereka temui, dan membunuh siapa pun tanpa ampun.
Banyak ahli tafsir dan sejarawan Islam berpendapat bahwa dinding penghalang Ya’juj dan Ma’juj terletak di wilayah antara Pegunungan Kaukasus, yang kini berada di sekitar perbatasan Georgia dan Azerbaijan, atau di antara laut Kaspia dan Laut Hitam.
Penafsiran ini didasarkan pada deskripsi Al-Qur’an bahwa Zulkarnain membangun dinding tersebut di antara dua gunung besar:
حَتَّى إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِن دُونِهِمَا قَوْمًا
Ḥattā idzā balagha baynas-saddayn, wajada min dūnihimā qauman.
“Hingga apabila dia telah sampai di antara dua gunung, dia mendapati di hadapan kedua gunung itu suatu kaum.” (QS. Al-Kahfi: 93)
Namun, lokasi pastinya masih menjadi misteri yang hanya Allah SWT mengetahuinya. Umat Islam meyakini bahwa keberadaan mereka nyata, dan mereka akan keluar di akhir zaman setelah Allah mengizinkan dinding tersebut runtuh.
Menurut hadis sahih, Ya’juj dan Ma’juj akan muncul setelah turunnya Nabi Isa AS ke bumi dan terbunuhnya Dajjal. Setelah itu, mereka akan keluar secara besar-besaran dari segala penjuru bumi, membawa kehancuran dan ketakutan.
Rasulullah SAW bersabda:
وَيُوحِي اللَّهُ إِلَى عِيسَى بْنِ مَرْيَمَ أَنِّي قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِي لاَ يَدَانِ لأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ
Wa yūḥīllāhu ilā ‘Īsā ibni Maryama annī qad akhrajtu ‘ibādan lī lā yadāni li aḥadin biqitālihim.
“Lalu Allah mewahyukan kepada Isa bin Maryam: ‘Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku (Ya’juj dan Ma’juj) yang tidak seorang pun mampu memerangi mereka.’” (HR. Muslim)
Mereka akan menyebar dan menghancurkan apa saja yang mereka temui. Hingga akhirnya Allah membinasakan mereka dengan cacing yang menyerang leher mereka, dan seluruh bumi akan dipenuhi bau busuk jenazah mereka. Setelah itu, Allah menurunkan hujan yang deras untuk membersihkan bumi dari bekas-bekas kehancuran tersebut.
Kisah Ya’juj dan Ma’juj mengingatkan umat manusia tentang keterbatasan kekuatan manusia dan kekuasaan mutlak Allah SWT. Tak peduli seberapa kuat dan banyaknya suatu kaum, jika Allah berkehendak, maka mereka dapat dihancurkan seketika.
Selain itu, kisah ini juga menjadi peringatan moral agar umat Islam selalu menjaga diri dari sifat-sifat destruktif seperti keserakahan, kezaliman, dan kesombongan, yang menjadi ciri utama kaum Ya’juj dan Ma’juj.
KEYWORD :Info Keislaman kitab Al-Qur`an Kisah Ya`juj dan Ma`juj Rasulullah SAW