Minggu, 19/10/2025 14:59 WIB

Pembukaan Perbatasan Rafah Ditunda, Israel Tunggu Sikap Hamas

Pemerintah Israel menegaskan bahwa pintu perlintasan Rafah tidak akan dibuka hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.

Arsip - Wilayah di Rafah (Foto: REUTERS)

Yerusalem, Jurnas.com - Pemerintah Israel menegaskan bahwa pintu perlintasan Rafah tidak akan dibuka hingga ada pemberitahuan lebih lanjut. Pernyataan itu disampaikan oleh kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu (18/10).

Menurut pernyataan tersebut, keputusan untuk membuka gerbang yang menghubungkan Mesir dan Jalur Gaza itu akan dipertimbangkan berdasarkan tindakan Hamas dalam menjalankan kesepakatan terkait pemulangan jasad sandera Israel yang telah meninggal.

Sebelumnya, Kedutaan Besar Palestina di Kairo mengumumkan bahwa perlintasan Rafah rencananya akan kembali dibuka pada Senin (20/10) agar warga Palestina yang berada di Mesir dapat kembali ke Jalur Gaza.

Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Sabtu pagi menyampaikan bahwa mereka telah menerima jasad sandera Israel ke-10 yang meninggal saat berada dalam tawanan Hamas di Gaza. Angka tersebut berada di luar 20 sandera yang masih hidup.

Adapun gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, Turki, dan Amerika Serikat, telah dimulai pada 10 Oktober.

Tahap pertama gencatan senjata mencakup pertukaran tahanan dan tawanan, penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza, serta penarikan sebagian pasukan Israel dari wilayah tersebut.

Sesuai perjanjian, Hamas diwajibkan mengembalikan jasad 18 sandera Israel yang telah meninggal.

Beberapa laporan media yang mengutip unggahan di saluran Telegram sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, menyebut bahwa kelompok itu akan menyerahkan dua jasad sandera Israel pada Sabtu pukul 22.00 waktu setempat atau Minggu (19/10) pukul 02.00 WIB.

Sumber: Xinhua

KEYWORD :

Pemerintah Israel Konflik Timur Tengah Wilayah Rafah Israel Hamas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :