
Kereta cepat (Whoosh). Foto: kai/jurnas
Jakarta, Jurnas.com - Sejak Oktober 2023, Indonesia resmi mengoperasikan kereta cepat Jakarta–Bandung melalui proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang kini dikenal dengan nama Whoosh. Kehadiran layanan ini menempatkan Indonesia dalam daftar negara Asia yang telah memiliki infrastruktur kereta berkecepatan tinggi.
Meski begitu, kereta cepat bukan hal baru di kawasan Asia karena sejumlah negara telah lebih dulu membangun dan mengoperasikannya. Jepang merupakan negara pertama yang memperkenalkan layanan kereta cepat melalui Shinkansen yang mulai beroperasi pada 1964.
Kereta cepat di Jepang dikenal luas karena ketepatan waktu, keamanan, dan kecepatan tinggi yang bisa mencapai 320 km/jam. Keberhasilan Jepang kemudian menginspirasi banyak negara, termasuk Tiongkok, yang kini memiliki jaringan kereta cepat terbesar dan tersibuk di dunia.
Setelah Jepang, Tiongkok muncul, mengembangkan sistemnya secara agresif sejak 2007, dan kini telah membentangkan jalur lebih dari 40.000 kilometer. Dengan model andalan seperti Fuxing Hao, kereta di sana mampu melaju hingga 350 km/jam dan menghubungkan hampir seluruh kota besar.
Korea Selatan juga tak ketinggalan melalui layanan KTX (Korea Train Express) yang diperkenalkan pada 2004. Kereta ini menjadi tulang punggung konektivitas antarkota, menghubungkan Seoul dengan Busan dan kota-kota besar lainnya secara efisien.
Masih di Asia Timur, Taiwan mengoperasikan Taiwan High Speed Rail (THSR) yang melintasi jalur barat dari Taipei ke Kaohsiung. Layanan ini menjadi andalan masyarakat Taiwan karena kecepatan mencapai 300 km/jam dan waktu tempuh yang jauh lebih singkat dibanding moda lain.
Sementara itu, negara dengan lanskap gurun seperti Arab Saudi juga telah membuktikan bahwa kereta cepat bisa dioperasikan dalam kondisi ekstrem. Haramain High-Speed Railway, yang menghubungkan Mekah dan Madinah sejak 2018, dirancang untuk menampung lonjakan penumpang saat musim haji dan suhu tinggi di Timur Tengah.
Turki pun menjadi salah satu negara Asia yang turut membangun jaringan kereta cepat sebagai bagian dari transformasi transportasi nasional. Melalui layanan YHT (Yüksek Hızlı Tren), pemerintah Turki menghubungkan kota-kota utama seperti Ankara, Istanbul, dan Konya dengan waktu tempuh yang jauh lebih efisien.
Dengan hadirnya Whoosh, Indonesia menjadi negara ketujuh di Asia yang mengoperasikan kereta cepat secara komersial. Proyek ini juga menandai awal pengembangan jaringan serupa di wilayah lain, termasuk rencana ke arah Surabaya.
Meski wilayah Asia sangat luas, hanya segelintir negara yang telah benar-benar menjalankan layanan kereta cepat secara penuh. Mereka adalah Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, Taiwan, Arab Saudi, Turki, dan Indonesia. (*)
KEYWORD :Daftar Negara Kawasan Asia Kereta Cepat