Jum'at, 17/10/2025 02:20 WIB

Tips Hadapi Cuaca Panas Ekstrem, Hindari Dehidrasi dan Heatstroke

Berikut ini tips yang bisa diikuti agar tetap sehat, terhindar dari dehidrasi, dan heatstroke, saat menghadapi cuaca panas ekstrem

Ilustrasi - Tips hadapi cuaca panas ekstrim ( Foto : Kabar Prioritas )

Jakarta, Jurnas.com - Cuaca panas ekstrem masih melanda berbagai wilayah di Indonesia. Suhu udara bahkan tercatat mencapai 37,6°C di beberapa daerah seperti Majalengka, Kupang, hingga Boven Digoel, menurut data BMKG.

BMKG menyebut kondisi ini dipicu oleh gerak semu matahari dan pengaruh Monsun Australia yang membawa udara kering dari selatan. Kondisi ini diprediksi berlangsung hingga awal November 2025.

Minimnya awan menyebabkan radiasi matahari langsung menyentuh permukaan bumi tanpa banyak penghalang. Karena itu, cuaca terasa lebih terik dan panas dibanding biasanya, terutama pada siang hari.

Karenanya, penting bagi masyarakat untuk beradaptasi secara cerdas agar tetap sehat dan produktif di tengah cuaca ekstrem. Berikut tips menghadapi cuaca panas ekstrem, yang dihimpun dari berbagai sumber:

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan cairan tubuh yang meningkat secara signifikan saat suhu udara tinggi. Tubuh akan lebih cepat kehilangan cairan, sehingga dianjurkan untuk memperbanyak minum meski tidak merasa haus.

Di sisi lain, paparan langsung sinar matahari pada pukul 11.00 hingga 15.00 bisa memperparah risiko dehidrasi dan heatstroke. Oleh sebab itu, membatasi aktivitas luar ruangan pada jam-jam tersebut menjadi langkah pencegahan yang efektif.

Bila harus berada di luar, gunakan pakaian yang longgar, berbahan ringan, dan berwarna terang untuk membantu tubuh tetap sejuk. Penggunaan topi, kacamata hitam, atau payung juga bisa membantu mengurangi paparan panas secara langsung.

Selain menjaga tubuh tetap dingin dari luar, penting juga memperhatikan ventilasi di dalam ruangan agar sirkulasi udara tetap lancar. Kipas, AC, atau jendela yang terbuka bisa membantu menjaga suhu ruang tetap nyaman.

Kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis perlu mendapatkan perhatian lebih saat cuaca ekstrem berlangsung. Mereka lebih mudah mengalami gangguan akibat panas dan harus dipastikan cukup minum serta tidak terlalu lama terpapar sinar matahari.

Jika muncul gejala seperti sakit kepala, mual, kulit memerah, atau tubuh terasa lemas, besar kemungkinan itu merupakan tanda awal heatstroke. Segera cari tempat teduh dan minum air, lalu konsultasikan ke fasilitas kesehatan jika kondisi tidak membaik.

Meski cuaca panas mendominasi, BMKG tetap memperingatkan adanya potensi hujan lokal yang bisa muncul mendadak di sore atau malam hari. Perubahan cuaca ini sering disertai petir atau angin kencang, sehingga kewaspadaan tetap dibutuhkan sepanjang hari.

Masyarakat diimbau untuk rutin memantau prakiraan cuaca dari kanal resmi BMKG agar bisa mengantisipasi kondisi yang cepat berubah. Upaya perlindungan dini bisa mengurangi risiko kesehatan sekaligus menjaga produktivitas di tengah cuaca ekstrem. (*)

 

KEYWORD :

Cuaca Panas Ekstrem Hindari Dehidrasi Suhu panas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :