
Country Head, Tanoto Foundation Indonesia, Inge Kusuma, dan Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Bappenas, Pungkas Bahjuri Ali (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Penguatan praktik pengasuhan anak menjadi salah satu sorotan dalam kegiatan Annual Early Childhood Care Education and Parenting Regional Forum, yang berlangsung di Jakarta pada Rabu (15/10) kemarin.
Meskipun pengasuhan diakui sebagai tanggung jawab bersama, penerapannya masih menghadapi berbagai hambatan, seperti masih adanya praktik hukuman fisik, keterbatasan kebijakan cuti ayah, serta kurangnya akses terhadap layanan penitipan anak yang aman dan terjangkau.
"90 persen perkembangan otak terjadi sebelum usia enam tahun, karenanya investasi pada pendidikan anak usia dini adalah langkah strategis membangun masa depan bangsa," kata Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas RI, Pungkas Bahjuri Ali.
"Namun, keberhasilan PAUD butuh dukungan sistem pengasuhan dan kesehatan yang kuat, serta nilai-nilai keluarga dan pola asuh yang seimbang," dia menambahkan.
Forum ini juga menyoroti pentingnya edukasi tentang penerapan disiplin positif dalam pembentukan karakter anak. Pendekatan ini tidak hanya memastikan anak diasuh tanpa kekerasan, tetapi juga membantu menumbuhkan konsep diri yang positif.
Selain itu, pentingnya peran ayah dalam pengasuhan juga menjadi perhatian, di mana paradigma bahwa pengasuhan adalah tanggung jawab ibu semata harus diubah menjadi tanggung jawab bersama antara ayah, ibu, keluarga, dan masyarakat luas.
"Orang tua adalah jembatan antara langkah pertama seorang anak dan perjalanan panjang hidupnya. Namun, mereka tidak dapat membangun jembatan itu sendirian," ujar Inge Kusuma, Country Head, Tanoto Foundation Indonesia.
"Diperlukan ekosistem yang saling mendukung yang melibatkan keluarga, masyarakat, dan semua pihak terkait, untuk memberdayakan orang tua dalam memberikan pengasuhan yang tepat agar anak tumbuh optimal," kata dia.
Inge menambahkan, hanya sepertiga anak di Indonesia yang mengikuti layanan PAUD, sebuah kondisi yang menunjukkan masih adanya kesenjangan baik dalam akses maupun kesadaran masyarakat akan pentingnya masa awal kehidupan.
Karenanya, diperlukan perubahan cara pandang bersama bahwa pengembangan anak usia dini merupakan investasi paling strategis dan berdampak tinggi bagi pembangunan manusia.
"Kita semua adalah penulis kisah atau storyteller bagi generasi berikutnya. Ketika kita bersama-sama memperkuat awal kehidupan anak, melalui pengasuhan yang berdaya dan layanan PAUD yang berkualitas, kita sedang menulis ulang masa depan bangsa ini," tutup Inge.
Diketahui, forum ini merupakan tindak lanjut dari ASEAN Leaders’ Declaration on Early Childhood Care and Education in Southeast Asia yang diadopsi pada September 2023.
Deklarasi tersebut menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, masyarakat sipil, lembaga internasional, akademisi, dan sektor swasta, untuk memastikan terselenggaranya layanan PAUD yang berkualitas, inklusif, dan holistik.
KEYWORD :Tanoto Foundation Layanan PAUD Anak Tidak Sekolah Pungkas Bahjuri Ali